SuaraJabar.id - Kuasa Yosef Hidayah, Rohman Hidayat mengatakan kliennya lelah terus dicecar pertanyaan soal kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Sari aias Amel oleh polisi.
Proses pemeriksaan terhadap kasus pembunuhan Amel dan ibunya yang panjang ini diakuinya membuat Yosef kelelahan.
Ia menyebut, Yosef yang merupakan suami dari Tuti dan ayah Amel ini mulai depresi karena selalu mendapat pertanyaan yang sama dari polisi.
Meski demikian, Rohman mengatakan kondisi kliennya masih terkendali, alias baik-baik saja.
Baca Juga:Kasus Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak, Polisi: Beberapa Orang Sudah Kita Curigai
“Kondisinya sejauh ini baik, cuma yang pasti kelelahan karena sudah sering menjalani pemeriksaan tambahan oleh pihak kepolisian yang isi BAP-nya terus diulang-ulang,” ujar Rohman, dikutip dari Hops.id-jejaring Suara.com, Kamis (9/9/2021).
Kini, saat kondisinya terlalu lelah lantaran terus-terusan dicecar polisi, Yosef ingin melakukan kegiatan lain yang membuatnya lebih tenang, yakni kembali mengurus yayasan miliknya yang telah lama ditinggalkan.
![Kapolres Subang AKBP Sumarni cecar Yosef. [Hops.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/07/76635-kapolres-subang.jpg)
“Beliau menyampaikan kepada saya, ingin kembali mengurus yayasan miliknya yang berada di Serangpanjang itu,” terang Rohman.
Lebih jauh, Rohman memastikan, keputusan tersebut merupakan langkah baik dan mulia.
Sebab, kliennya itu sadar, ada sejumlah karyawan yang perlu diperhatikan setelah ditinggal cukup lama.
Baca Juga:Sindir Janji Jokowi Usut Kasus Munir, Rocky Gerung: Sibuk Pikirkan Kekuasaannya Bertahan
“Karena yayasan itu butuh diurus terlebih kejelasan dari karyawan-karyawannya seperti harus membayarkan hak mereka,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya. Pakar Hukum Ricky Vinando menduga, Yosef kerap berbohong dalam memberikan keterangan. Hal tersebut, menurutnya, dia lakukan untuk terhindar dari tuduhan maupun tudingan.
“Ini diduga kuat hanya alibi agar tidak terjerat kasus ini agar seolah-olah dia (Yosef) tidak ada kaitannya sama sekali dengan penemuan mayat di rumahnya sendiri. Dia berusaha menjauhkan dirinya dari locus delicti,” kata Ricky.
“Tapi secara logika hukum pidana, untuk kasus ini, yang paling mengetahui bagaimana situasi dan kondisi TKP hanya dia, tidak ada orang lain,” lanjutnya.
Bukan hanya itu, menurut Ricky, Yosef juga kerap berbohong di berbagai kesempatan. Itulah mengapa, untuk membongkar kebohongan tersebut, dia mendesak kepolisian setempat memeriksa Yosef dengan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector.
“Saya prihatin lihat kasus ini belum terungkap. Saya kepada Kapolres Subang (meminta) agar Yosef diperiksa saja pakai lie detector, supaya kasus ini cepat terungkap.”
- 1
- 2