Ganjil Genap Turunkan Angka Kunjungan Wisata ke Taman Safari

Penerapan ganjil genap dan sistem buka tutup jalur di kawasan Puncak, berdampak pada antrean mobil pengunjung saat keluar TSI di pintu masuk atau keluar.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 12 September 2021 | 23:50 WIB
Ganjil Genap Turunkan Angka Kunjungan Wisata ke Taman Safari
ILUSTRASI- Pengunjung memberi makan satwa di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJabar.id - Penerapan ganjil genap terpadi di di kawasan aglomerasi Puncak pada 10-12 September 2021 menurunkan angka kunjungan wisata ke Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor.

General Manager Area TSI Emeraldo Parengkuan mengatakan, penerapan ganjil genap membuat kunjungan wisata menurun cukup signifikan.

"Pengaruhnya ada, mobil pengunjung berkurang sekitar 100 unit dengan rata-rata berisi empat orang pada momentum ganjil genap ini," kata Emeraldo dikutip dari Antara, Minggu (12/9/2021).

Aldo menyampaikan penerapan ganjil genap dan sistem buka tutup jalur di kawasan Puncak, berdampak pada antrean mobil pengunjung saat keluar TSI di pintu masuk atau keluar hingga di persimpangan Jalan Raya Puncak.

Baca Juga:Polres Cianjur: Ganjil Genap Efektif Tekan Mobilitas Kendaraan di Puncak

Dengan kondisi itu, TSI mencoba memfasilitasi waktu luang menunggu pemberlakuan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan dengan menyediakan Safari Green Food Carnaval.

"Ini lokasinya di luar, bagi mereka yang mau pulang mereka bisa tunggu dulu di sini sampai Jalan Raya Puncak ini sedikit lengang," katanya.

Aldo mengatakan TSI juga telah menempatkan petugas untuk membantu mengawasi lalu lintas di persimpangan Jalan Raya Puncak, dengan memberdayakan dan mengikutsertakan masyarakat sekitar.

"Biasanya kami selalu mendapat informasi kalau lalu lintas sedang satu arah, situasi padat, supaya kami bisa menginformasikan kepada pengunjung di sini agar mereka bisa mengatur waktu untuk pulang," kata Aldo.

Ia juga menjelaskan TSI telah memiliki sejumlah strategi dalam memberikan kenyamanan dan upaya menjaga kesehatan pengunjung di masa Pandemi COVID-19.

Baca Juga:Menggambar Sketsa di Bantaran Sungai Ciliwung

Tempat konservasi satwa itu telah memiliki protokol kesehatan yang telah disetujui pemerintah dan juga membentuk satgas untuk memantau penerapan protokol kesehatan para pengunjung dan karyawannya.

"Taman Safari tempat wisata yang terbuka dan pengunjung punya pilihan untuk tetap di dalam mobil, baik untuk melihat 3.000 satwa yang ada maupun membeli makanan dan minuman dengan fasilitas 'take a way'," katanya.

Lalu lintas macet

Sementara itu, pantauan langsung dari calon kontributor Linna Susanti sejak Minggu pukul 11.30 WIB hingga pukul 19.30 WIB kemacetan masih terjadi saat pemberlakuan satu jalur ke arah bawah atau arah kr Jakarta.

Beberapa titik dimulai dari Simpang Taman Safari hingga Cipayung terjadi kemacetan dengan antrean kendaraan yang mengular sepanjang tujuh kilometer.

Sebelumnya, Menurut Kanit Turjawali Polres Bogor Ipda Ardian Novianto kondisi tumpukan kendaraan pada Minggu siang terjadi karena akumulasi dari wisatawan sejak pemberlakuan ganjil genap pada Jumat (10/9).

"Jadi kendaraan ganjil maupun genap yang sejak Jumat masuk Puncak belum tentu sudah pulang, sehingga hari Minggu pada siang tadi ada penumpukan di Megamendung dan Pasar Cisarua," katanya saat dihubungi Antara Minggu petang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini