Sabet Perunggu di Olimpiade Tokyo, Ini Harapan Windy Cantika di PON XX Papua

Medali perunggu di Olimpiade Tokyo di kelas 49 kilogram putri adalah prestasi terbaik Windy Cantika.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 15 September 2021 | 11:07 WIB
Sabet Perunggu di Olimpiade Tokyo, Ini Harapan Windy Cantika di PON XX Papua
Windy Cantika Aisah [ist]

SuaraJabar.id - Atlet angkat berat asal Bandung, Jawa Barat, Windy Cantika Aisyah berhasil menyabet medali perunggu di pesta olahraga terbesar dunia, Olimpiade Tokyo 2020.

Windy Cantika berhasil meraih medali perunggu di kelas 49 kg putri seusai berhasil mencatatkan angkatan total 194kg dari snatch 84 kg dan jerk 110 kg.

Prestasi itu tak membuat Windy Cantika berpuas diri. Ia mengaku masih akan terus berusaha meraih prestasi. Termasuk saat membela Jabar di pesta olahraga nasional, Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021.

"Tidak menjanjikan apa-apa, hanya minta doa dan dukungan semoga bisa berhasil lagi," kata Windy ketika ditanya tentang target yang akan dicapainya di PON Papua, dikutip dari Antara, Rabu (15/9/2021).

Baca Juga:Top 5 Sport: Ini Alasan PBSI Bawa Pemain Muda untuk Piala Sudirman 2021

Windy yang mulai berlatih angkat besi sejak kelas 2 SD mengaku siap tampil habis-habisan pada PON XX Papua karena pesta olahraga terbesar tingkat nasional tersebut akan menjadi PON perdananya.

Ridwan Kamil dan Windy Cantika Aisah. [Instagram Windy Cantika Aisah]
Ridwan Kamil dan Windy Cantika Aisah. [Instagram Windy Cantika Aisah]

Gadis kelahiran Kabupaten Bandung, 11 Juni tahun 2002 ini berhasil menorehkan prestasi pada usia yang masih muda yakni pada usia 19 tahun.

Dan apabila melihat silsilah keluarganya, kemampuan Windy di cabang olahraga angkat besi diturunkan dari sang ibunda, yakni Siti Aisah yang juga merupakan pemegang medali perunggu piala dunia angkat berat 1998.

Windy bercerita awal mula ketertarikan dirinya pada olahraga angkat besi ialah karena sering diajak ibu dan kakaknya untuk berlatih.

Pada saat itu usianya masih belia, rewel dan suka mengganggu sesi latihan ibu dan kakaknya.

Baca Juga:Update 15 September 2021: Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Tersisa 532 Orang

Agar tidak mengganggu latihan, ia kemudian dibuatkan barbel dari besi paralon yang ujungnya diberi pemberat dari semen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak