Masyarakat Garut Resah Akibat Ada Warga yang Gabung NII, Polisi Turun Tangan

"Kita lihat apakah ini memang ada indikasi terpaparnya aliran-aliran tertentu, memang masih dalam pendalaman," kata Kapolres Garut.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 19:19 WIB
Masyarakat Garut Resah Akibat Ada Warga yang Gabung NII, Polisi Turun Tangan
Kepala Polres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono. [Antara]

SuaraJabar.id - Puluhan warga Kabupaten Garut dikabarkan masuk Negara Islam Indonesia atau NII. Kondisi ini membuat masyarakat resah lantaran NII dinilai menyimpang dari ideologi Indonesia.

Polisi sendiri sudah mengetahui kabar adanya puluhan warga dari kalangan remaja sampai dewasa di Garut yang bergabung dengan NII.

Kini, Polres Garut tengah melakukan penyelidikan terkait kabar tersebut.

"Saat ini yang jelas kami masih dalam tahap pendalaman dan penyelidikan karena adanya laporan warga," kata Kepala Polres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan, di Garut, Jumat (8/10/2021) dikutip dari Antara.

Baca Juga:Dilaporkan ke Polisi Sama Ustaz Solmed, Panitia Pengajian: Dia Minta Transfer Uang Rokok

Ia menuturkan kepolisian sudah mendapatkan informasi adanya kekhawatiran orangtua terhadap anak-anaknya yang disinyalir bergabung dalam kelompok tersebut.

Kepolisian, kata dia, mendalami kasus itu untuk mengetahui ada atau tidaknya indikasi yang mengarah pada pemahaman aliran yang salah.

"Kita lihat apakah ini memang ada indikasi terpaparnya aliran-aliran tertentu, memang masih dalam pendalaman," kata Kapolres.

Dia menambahkan jajarannya akan melakukan klarifikasi terhadap orangtua dari anak-anak yang diduga terlibat dalam kelompok NII tersebut.

Hasil dari pemeriksaan kepolisian itu, kata dia, nantinya akan dikolaborasikan dengan unsur-unsur lain yang juga menangani permasalahan kasus tersebut.

Baca Juga:Diduga Dibaiat Ajaran NII, 59 Warga Garut Dibina

"Nanti kita kolaboratif dengan unsur-unsur yang lain," katanya.

Sebelumnya, sejumlah anak-anak juga dewasa di wilayah perkotaan Kabupaten Garut diduga bergabung dalam kelompok NII di Garut.

Kasus itu terungkap ketika ada salah seorang warga di Garut Kota yang anaknya berusia 15 tahun memiliki pemahaman akidah yang menyimpang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini