SuaraJabar.id - Pemkab Bandung Barat mengalokasikan Rp 15 miliar tahun ini untuk anggaran kebencanaan yang dimasukan ke dalam Biaya Tak Terduga (BTT).
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) Asep Sodikin mengatakan, sebelumnya anggaran kebencanaan di KBB dialokasikan Rp 7,5 miliar. Namun anggaran tersebut di tambah menjadi Rp 15 miliar dalam APBD Perubahan.
"Fase perubahan, nominalnya ditambah menjadi Rp15 Miliar karena selain untuk bencana alam, dana tersebut dipakai pula untuk non alam seperti penanganan pandemi COVID-19," kata Asep saat dihubungi pada Minggu (7/11/2021).
Bandung Barat sendiri saat ini diancam dengan berbagai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor hingga angin kencang. Bahkan, banjir dan longsor sudah terjadi akibat hujan deras yang mengguyur.
Untuk itu, Asep meminta masyarakat KBB diimbau waspada dengan mengaktifkan kembali ronda malam. "Kami imbau tetap waspada. Di kondisi cuaca seperti ini lebih baik ronda malam galakan lagi agar waspada juga di malam hari," imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo mengatakan, Bandung Barat sendiri saat ini sudah naik satusnya menjadi status siaga darurat di bencana yang ditetapkan sejak 1 November sampai 31 Mei 2022 mendatang.
"Antisipasi masuknya musim penghujan pemerintah daerah menaikan status menjadi siaga darurat banjir, banjir bandang, dan tanah longsor dari tanggal 1 November 2021 sampai 31 Mei 2022," terang Duddy.
Pertimbangan peningkatan status kebencanaan daerah tersebut yakni kejadian bencana hidrometeorologi yang telah terjadi maupun yang diprediksi bisa terjadi selama musim hujan.
"Musim hujan di rentang waktu itu, berdasarkan prediksi puncaknya akan terjadi di bulan Januari nanti," beber Duddy.
Duddy mengatakan tak menutup kemungkinan status kebencanaan di Bandung Barat bisa naik kembali jika eskalasi kejadian bencana dalam rentang waktu tersebut mengalami peningkatan.
"Kalau eskalasi bencana meningkat mungkin statusnya dinaikkan lagi ke tanggap darurat, tapi kan yang seperti itu sifatnya kasuistis. Yang jelas sekarang sudah siaga darurat sampai 31 Mei 2022," tegas Duddy.