Banjir bandang bercampur lumpur itu juga merusak fasilitas pendukung sekolah. Seperti puluhan buku mata pelajaran, infokus, hingga printer serta perlengkapan lainnya.
Kepala Desa Bojongheulang, Aan Suntara mengatakan, banjir bercampur lumpur yang menerjang sekolah itu disebabkan hujan deras yang mengguyur yang membuat aliran air dan tanah dari Bukit Ekek langsung merangsek ke area sekolah.
"Ini kan musim tanam, Bukit Ekek biasanya ditanami terus erosi. Ada hujan besar, langsung tergerus kebawa air," ungkap Aan.
Selain sekolah, hujan deras yang mengguyur membuat puluhan rumah di wilayahnya sempat terdampak. Namun tidak terlalu parah seperti SMPN 3 Saguling.
Baca Juga:Tinjau Banjir Gresik, Mensos Bagikan Makanan dan Instruksikan Pendirian Tenda Darurat
"Sekolah ini yang paling parah. Kalau rumah-rumah udah ditangani sama warga," katanya.