- R. Noer Armadibrata.
- R. Moch. Hafil.
- R. Tikok Moch. Ichlas.
- R. Soemitra.
- Tb. Amin Abdulah.
- Saleh Alibasah.
- Usman Djatikusumah.
- Rd. Komar Suryaatmadja.
- S. Soemintaatmadja.
- Aruman Wirananggapathi.
- Karli Akbar.
- R. H. Unang Sunardjo, S.H.
- Drs. H. Moch. Djufri Pringadi.
- Drs. H. Subandi.
- H. Yeng Ds. Partawinata, SH.
- Drs. H. Arifin Setiamihardja, MM.
- H. Aang Hamid Suganda, S.Sos (Bupati);
- Drs. H. Aan Suharso, Msi. (Wakil Bupati).
- H. Aang Hamid Suganda, S.Sos (Bupati);
- Drs. H. Momon Rochmana, MM (Wakil Bupati).
- Hj.Utje Choeriah Hamid Suganda, S.Sos,.M.AP (Bupati)
- H. Acep Purnama, SH, MH (Wakil Bupati).
- H. Acep Purnama,SH,.MH (Bupati).
- Dede Sembada, St (Wakil Bupati).
- H. Acep Purnama,SH,.MH (Bupati).
- Muhammad Ridho Suganda, SH., M.Si.(Wakil Bupati)
Kuningan menjadi tempat dilaksanakannya Perundingan Linggarjati pada bulan November 1946. Karena tidak memungkinkan perundingan dilakukan di Jakarta maupun di Yogyakarta (ibu kota sementara RI), maka diambil jalan tengah jika perjanjian diadakan di Linggarjati, Kuningan.
Hari Minggu pada tanggal 10 November 1946 Lord Killearn tiba di Cirebon. Ia berangkat dari Jakarta menumpang kapal fregat Inggris H.M.S. Veryan Bay. Ia tidak berkeberatan menginap di Hotel Linggarjati yang sekaligus menjadi tempat perundingan.
Delegasi Belanda berangkat dari Jakarta dengan menumpang kapal terbang “Catalina” yang mendarat dan berlabuh di luar Cirebon. Dari “Catalina” mereka pindah ke kapal perang “Banckert” yang kemudian menjadi hotel terapung selama perjanjian berlangsung.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sjahrir menginap di desa Linggasama, sebuah desa dekat Linggarjati. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta sendiri menginap di kediaman Bupati Kuningan. Kedua delegasi mengadakan perundingan pada tanggal 11-12 November 1946 yang ditengahi oleh Lord Kilearn, penengah berkebangsaan Inggris.
Baca Juga:Dear Warga Jabar, Kamu Diminta untuk Tak Piknik Jauh dari Rumah Akhir Tahun Ini
Asal-usul Kabupaten Kuningan
Nama Kuningan itu berasal dari nama sejenis logam, yaitu kuningan. Dalam bahasa Sunda, kuningan adalah sejenis logam yang terbuat dari bahan campuran berupa timah, perak dan perunggu.
Jika disepuh (dibersihkan dan diberi warna indah) logam kuningan itu akan berwarna kuning mengkilap seperti emas sehingga benda dibuat dari bahan ini akan tampak bagus dan indah.
Memang logam kuningan bisa dijadikan bahan untuk membuat aneka barang keperluan hidup manusia seperti patung, bokor, kerangka lampu maupun hiasan dinding.
Baca Juga:Puluhan Ribu Rutilahu di Jawa Barat Rampung Diperbaiki