SuaraJabar.id - Menteri BUMN Erick Thohir menyentil keberadaan toilet berbayar di sebuah SBPBU yang dikunjunginya. Video aksi Erick tersebut menyebar ke jejaring media sosial dan menjadi viral.
Sentilan Erick Thohir terhadap toilet berbayar di tempat umum yang seharusnya gratis itu langsung direspon oleh sejumlah pengelola SPBU.
Sejumlah SPBU di Kabupaten Bandung Barat (KBB) misalnya, mereka langsung memasang pamflet informasi toilet gratis.
Salah satunya di salah satu SPBU 34.40308 di kawasan Lembang pada Selasa (23/11/2021). Petugas SPBU terlihat tengah memasang pamflet yang ditempelkan di dinding toilet.
Baca Juga:Tak Pernah Minta Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Sempat Merasa Terbebani
"Sebenarnya dari dulu juga kami tidak menerapkan tarif ke warga yang ke toilet. Ini sebagai penegasan saja kalau penggunaan toilet gratis," terang petugas Pengawas SPBU 34.40308 Lembang, Isak Ismail Mutaqin (34).
Menurutnya selama ini konsumen yang akan ke toilet tidak dibebankan tarif. Namun diakuinya ada saja ada saja konsumen yang secara sukarela menyimpan uang Rp 2.000.
Petugas yang berjaga di toilet pun sebenarnya hanya untuk menjaga kebersihan toilet dan bukan untuk menerima uang dari mereka yang sudah ke toilet.
"Kami punya dua petugas jaga di sini untuk membersihkan toilet karena SPBU ini bukanya 24 jam. Mereka adalah pekerja internal dan bukan karyawan dari pihak ketiga yang menjalin kerja sama," ungkapnya.
Sementara salah seorang pengguna toilet di SPBU Lembang, Yanuar (36) mengaku lebih nyaman ketika toilet ada tulisan gratis.
Baca Juga:Disentil Erick Thohir, Toilet SPBU di Depok Gratis, Netizen: Ada Yang Urus Gak Tuh
Sebab seringkali banyak toilet di SPBU yang ada petugas jaganya dan meminta tarif Rp 2.000 untuk kencing dan Rp 4.000 ketika buang air besar atau mandi.
"Ya kalau ada tulisan gratis kan jadi gak ada beban. Selama ini kan sering kali toilet ada petugas jaganya terus kalau gak ngasih, perasaannya ga enak. Tapi kalau gini lebih nyaman, karena itu juga bagian dari pelayanan yang harus diberikan pihak SPBU," ujarnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki