SuaraJabar.id - Titin Fatimah (26), ibu muda asal Kampung Paratag RT 01 RW 02, Desa Cipada, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) melahirkan 4 anak kembar sekaligus hasil buah cintanya dengan sang suami, Encang Supriatna (26).
Titin melahirkan pada Selasa (24/11/2021) secara prematur saat usia kandungannya baru memasuki 7 bulan.
Kelahiran empat bayi kembarnya itu dimulai ketika Titin merasakan sakit pada bagian pinggang pada Senin (23/11/2021) sekitar pukul 13.00 WIB. Kemudian pukul 01.00 WIB pada Selasa (24/11/2021) malam ia merasakan mules.
Titin pun melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, dibantu bidan setempat.
Baca Juga:Bandingkan Kehamilan Anak Pertama dan Kedua, Nagita Mengaku Kini Lebih Beruntung
Kemudian berselang dua jam, tepatnya pukul 03.00 WIB bayi kedua lahir berjenis kelamin perempuan.
Tak lama setelah itu, bayi kembar ketiganya lahir dengan jenis kelamin perempuan. Kelahiran anak kembarnya ditutup pukul 03.00 WIB oleh anak berjenis kelamin laki-laki. Titin melahirkan secara normal.
"Semua bayi lahir dengan proses yang normal. Terlihat semua bayi juga sehat saat pertama keluar dari rahim," terang Titin saat ditemui di kediamannya.
Namun ditengah kebahagiaan yang meliputi keluarga kecilnya, Titin dan suami harus bersedih ketika sejam kemudian anak kembar keempat yang dilahrikannya meninggal dunia setelah kondisi kesehatannya menurun drastis.
Kemudian tiga anaknya dirujuk ke RSUD Cibabat Kota Cimahi untuk mendapat perawat mengingat kondisi kesehatannya ikut menurun.
Baca Juga:Sejarah Kota Cimahi: Daerah Unik dan Tak Banyak yang Tahu Asal Usul Nama Cimahi
"Kondisi bayi yang ketiga juga tidak sesehat dua bayi sebelumnya. Semoga dikasih kesehatan," katanya.
Melenceng dari Hasil USG
Titin dan suaminya sama sekali tidak menyangka akan melahirkan empat anak sekaligus. Pasalnya berdasarkan hasil pemeriksaan USG saat usia kehamilannya 5 bulan, kondisinya memang ia mengandung anak kembar namun hanya 2 saja.
Kelahiran yang tak disangka-sangka ini membuat keluarga tidak sepenuhnya menyiapkan untuk menyambut bayi baru. Orang tua bayi kembar ini pun masih bingung memberi nama keempat bayi kembarnya.
"Tapi pas lahir ada empat bayi cukup kaget juga. Sebelumnya kan udah sering cek ke dokter. Kata dokter lahirnya diperkirakan bulan dua tahun depan. Eh ini mah belum juga tujuh bulan udah keluar," ungkap Titin.
Berat Badan 4 Bagi Kembar Tidak Ideal
Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang pada RSUD Cibabat, dr. Ars Agustiningsih menerangkan, ketiga bayi kembar itu datang ke RSUD Cibabat pada Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 05.00 WIB.
"Yang datang 3 bayi karena yang 1 sudah meninggal di rumah. Jadi bayi itu lahir di rumah ditolong bidan dan yang 1 langsung meninggal di rumah sakit," ungkap Ars.
Dikatakannya, saat ini hanya dua bayi kembar jenis perempuan yang masih dirawat intensif. Pasalnya, berat badan anak kembar tersebut sangatlah tidak ideal, yakni hanya sekitar 800 gram atau sekitar 8 ons.
Kedua bayi kembar itu, kata dia, diperbolehkan untuk dibawa pulang apabila berat badannya sudah mencapai minimal 1.800 gram.
"Jadi sekarang tinggal dua bayi yang masih hidup dengan berat badan rata-rata masing masing 800 gram," ujar Ars.
Ia menerangkan, bayi kembar empat sekaligus biasanya lebih berisiko masuk kategori Berat Badan Lebih Rendah (BBLR).
"Jadi memang perlu dirawat intensif sampai berat badannya memungkinkan untuk dipulangkan. Minimal 1.800 baru bisa pulang," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki