Senjata tradisional ini merupakan senjata yang menjadi ciri khas bandung, dan beberapa diantaranya masih ada yang eksis digunakan hingga saat ini. Nama senjata tersebut yakni, Kujang, Bedogm Balincong, Baliung, Congkrang, Arit, Sulimat, ketam, Gacok, dan Patik.
Senjata tradisional ini tetap lestari hingga saat ini, karena sebagian besar masih digunakan, meski demikian terdapat senjata tradisional lain yang dijadikan sebagai aksesoris atau hiasan karena nilai estetika yang tinggi, bahkan ada yang dianggap sakral oleh masyarakat.
10. Kepala Daerah Kota Bandung
Bandung baru berstatus gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. Van Heustsz pada 1 April 1906. Sejak ditetapkan menjadi Kota pada tahun 1906, Bandung sudah memilik 27 pemimpin, diantaranya,E.A.Maurenbrecher 1906-1907, R.E. Krijboom 1907-1908, J.A. Van Der En 1909-1910, J.J. Verwijk 1910-1912, C.C.B. Van Vlenier 1912-1913, B. Van Bijveld 1913-1920, Bertus Coops 1920-1921, J.E.A. Van Volsogen Kuhrt 1934-1936, J.M Wesselink 1936-1942, N.Beets 1942-1945, R.A. Atmadinata 1945-1945, R. Syamsoerizal 1945-1947, Ukar Bratakusumah 1947-1949, R. Enoch 1949-1957, R. Priatna Kusumah 1957-1966, R. Didi Djukardi 1966-1968, R. Hidayat Sukarmadidjaja 1968-1971, R. Otje Djoenaedi 1976-1978, R. Husein Wangsaatmadja 1983-1993, Wahyu Hamidjaja 1993-1998, H. AA Tarmana 1998-2003, H. Dada Rosada 2003 – 2013, Mochamad Ridwan Kamil 2013 – 2018 dan Oded M. Danial 2018 hinngga sekarang.
Baca Juga:Hasil USG Meleset, Ibu Muda di Bandung Lahirkan Bayi Kembar Empat
Itulah tadi ulasan tentang sejarah Kota Bandung yang penting untuk diketahui.
Kontributor : Raditya Hermansyah