Kutuk Aksi Kekerasan Seksual Terhadap Santriwati, Kang Emil Minta Pelaku Dihukum Berat

"Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," kata Ridwan Kamil.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 09 Desember 2021 | 12:26 WIB
Kutuk Aksi Kekerasan Seksual Terhadap Santriwati, Kang Emil Minta Pelaku Dihukum Berat
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil. [ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar]

SuaraJabar.id - Tindak kekerasan seksual yang dilakukan seorang tenaga pendidik berinisial HW terhadap belasan santri perempuan atau santriwati menuai banyak kecaman.

Salah satunya datang dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengutuk keras aksi kekerasan seksual yang dilakukan HW dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," kata Ridwan Kamil dikutip dari Antara, Kamis (9/12/2021).

Aksi bejat yang dilakukan oleh HW terhadap santriwatinya dilakukan sejak tahun 2016 hingga 2021 dan beberapa orang santri dinodai oleh HW berkali-kali hingga hamil.

Saat ini HW sedang menjalani proses hukum di pengadilan dan sekolahya sudah ditutup.

Ridwan Kamil meminta aparat penegak hukum bisa memberi hukuman berat kepada pelaku.

Baca Juga:Santri yang Tenggelam di Laut Cianjur Selatan Ditemukan 4 Kilometer dari Lokasi Hilang

Ia memastikan semua santriwati yang menjadi korban telah mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.

"Jadi anak-anak santriwati yang menjadi korban, sudah dan sedang diurus oleh tim DP3AKB provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya," tuturnya.

Ridwan Kamil meminta institusi pendidikan dan forum pesantren untuk memberikan perhatian khusus atas kasus seperti ini.

"Meminta forum institusi pendidikan, forum pesantren untuk saling mengingatkan jika ada praktik-praktik pendidikan yang di luar kewajaran," katanya.

Selain itu, Ridwan Kamil juga meminta aparat desa dan kelurahan selalu memonitor setiap kegiatan publik di wilayah masing-masing.

"Kepada para orang tua, diminta rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah berasrama, sehingga selalu up to date terkait keseharian anak-anaknya," ujar Emil.

Dia berharap kejadian serupa tak terulang kembali.

"Dan semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan keadilan bisa dihadirkan oleh pengadilan kepada kasus ini," kata dia.

Baca Juga:Habib Bahar Mau Datang ke Acara Tabligh Akbar di Bandung Barat, MUI Buka Suara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini