Bencana Alam di Jawa Barat Capai 8.422 Kejadian dalam Kurun Waktu 6 Tahun

Bahkan, data kejadian bencana pada bulan Januari 2021 hingga November 2021 saja sudah mencapai 2.141 kejadian bencana.

Lebrina Uneputty
Jum'at, 10 Desember 2021 | 11:01 WIB
Bencana Alam di Jawa Barat Capai 8.422 Kejadian dalam Kurun Waktu 6 Tahun
Ilustrasi Bencana Alam (Pixabay)

SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat angka bencana setiap tahunnya mengalami peningkatan hingga 2.141 kejadian bencana. Dari ribuan kejadian, bencana  didominasi akibat kerusakan lingkungan.

Berdasarkan data statistik BPBD Jawa Barat, dalam 6 tahun terakhir setidaknya telah terjadi 8.422 kejadian bencana di Jawa Barat. Angkanya terus meningkat setiap tahun, mulai dari 532 kejadian pada 2015 hingga menjadi 1.861 pada 2020.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Dani Ramdan mengatakan penyebab bencana alam sebagian besar terjadi karena faktor kerusakan lingkungan. Utamanya, kata dia, perubahan fungsi hutan lindung menjadi hutan budidaya.

“Kalau dilihat dari topografinya, potensi bencana di wilayah tengah ke utara lebih banyak banjir, sedangkan di wilayah tengah ke selatan lebih banyak tanah longsor,” kata Dani di Bandung, Jawa Barat melansir Antara, Jumat (10/12/2021).

Bahkan, data kejadian bencana pada bulan Januari 2021 hingga November 2021 saja sudah mencapai 2.141 kejadian bencana.

“Kalau bulan Desember saja kondisinya seperti ini, diprediksikan angkanya bisa mencapai 2.500,” kata dia.

Selain faktor kerusakan alam, menurutnya kondisi lahan kritis yang terus meluas menjadi faktor terjadinya erosi, hingga penyerobotan lahan hijau di sepanjang aliran sungai menjadi bangunan permukiman.

Adapun potensi bencana di Jawa Barat tidak lepas dari kondisi topografinya, di antaranya memiliki gunung berapi dan curah hujan yang tinggi.

Pemerintah melalui Undang-Undang Kebencanaan telah mengklasifikasi 10 jenis risiko bencana di tingkat nasional. Dani menyebut 10 risiko bencana tersebut seluruhnya ada di Jawa Barat.

Risiko bencana tersebut meliputi, gunung berapi, gempa bumi akibat sesar, banjir, pergerakan tanah, tsunami, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, kegagalan teknologi, serta kejadian luar biasa seperti pandemi COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini