3. Tamyiz
Menurut ajaran Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila telah memahami serta mampu membedakan yang baik dan buruk, serta sudah mengalami mimpi basah atau keluarnya air mani bagi laki-lai dan menstruasi bagi perempuan.
Selain itu, harus berakal dan tidak gila. Golongan orang seperti ini tidak diwajibkan untuk menggantu puasa Ramadhan.
4. Suci dari Haid Dan Nifas
Baca Juga:Kenali Pengertian Makanan Fungsional yang Mengandung Nutrisi Ekstra
Syarat wajib puasa selainjutnya adalah suci dari haid dan nifas. Hal ini berlaku untuk perempuan. Apabila seorang perempuan tengah mengalami haid atau nifas, maka wajib hukumnya mengqadha (mengganti) puasanya pada hari lain di luar bulan puasa sebanyak yang ditinggalkan.
5. Mengetahui Waktu Awal Ramadhan
Mengetahui awal bulan Ramadhan. Caranya, dengan melihat hilal secara langsung atau dapat melalui siding isbat yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, apabila tidak dapat dilihat maka bisa menentukan awal bulan Ramadhan dengan menghitung bulan Sya’ban.
6. Sehat
Seseorang yang dalam keadaan sehat, sehingga mampu dan kuat menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, wajib hukumnya berpuasa. Apabila tidak melaksanakannya, wajib hukumnya mengganti puasa pada hari lain di luar bulan Ramadhan atau dengan membayar fidyah.
Baca Juga:Syarat Wajib Shalat, Mulai dari Usia hingga Tanda-Tanda Dewasa
Fidyah ini berlaku untuk orang sakit yang ditetapkan sulit untuk sembuh lagi, orang tua atau lemah yang sudah tidak kuat lagi berpuasa, dan perempuan hamil dan menyusui apabila ketika puasa mengkhawatirka anak yang dikandung atau disusuinya.
Demikianlah penjelasan tentang syarat wajib puasa yang penting untuk dipahami.
Kontributor : Raditya Hermansyah