Kebijakan Toilet SPBU Gratis Disebut Sengsarakan Sebagian Rakyat

Gara-gara toilet gratis kami sebagai rakyat menderita, padahal penjaga toilet bukan melakukan pemaksaan tapi menjaga keamanan dan kebersihan," ujar Ramdan.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 13 Desember 2021 | 11:35 WIB
Kebijakan Toilet SPBU Gratis Disebut Sengsarakan Sebagian Rakyat
Warga Desa Sukahening, Tasikmalaya yang berprofesi sebagai penjaga toilet melakukan aksi protes kebijakan toilet SPBU gratis. [HR Online]

SuaraJabar.id - Kebijakan toilet SPBU gratis mendapat sambutan positif dari pengguna jasa SPBU. Namun di sisi lain, kebijakan ini disebut menyengsarakan rakyat yang bekerja sebagai penjaga toilet.

Di Kabupaten Tasikmalaya, SPBU langsung menerapkan kebijakan toilet gratis usai Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar toilet di SPBU Pertamina gratis.

Akibatnya, sejumlah warga dari Desa Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang berprofesi sebagai penjaga toilet pun menganggur.

Tak ingin berpangku tangan menerima nasib begitu saja, mantan penjaga toilet ini melakukan aksi long march menuju Aula Kantor Desa Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (12/12/2021).

Baca Juga:Erick Thohir dan Sandiaga Uno Masuk Radar Capres 2024

Dalam aksinya mereka menyampaikan keberatan atas kebijakan toilet SPBU gratis. Karena mereka terpaksa pulang kampung dan menjadi pengangguran.

“Gara-gara toilet gratis kami sebagai rakyat menderita, padahal penjaga toilet bukan melakukan pemaksaan tapi menjaga keamanan dan kebersihan bahkan banyak yang tidak bayar setelah menggunakan toilet. Kami meminta Menteri BUMN bertanggung jawab atas hilangnya pekerjaan para penjaga toilet ini,” ujar Ketua Paguyuban Pekerja Penjaga Toilet, Ramdan, Minggu (12/12/2021).

Hal senada diungkapkan Asrul, salah seorang pengusaha toilet yang sudah 10 tahun menjalani bisnis tersebut.

Asrul merintis usahanya dari awal hingga memiliki 15 titik lokasi toilet di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

“Kebanyakan toilet di SPBU. Dengan kebijakan Pak Menteri, sekarang puluhan karyawan nganggur. Karena itu kami memohon kepada Pak Menteri supaya ada solusinya,” katanya.

Baca Juga:Erick Thohir Perintahkan BUMN Bikin Hunian Sementara Korban Erupsi Semeru

Menurut Asrul, ia memiliki 30 orang karyawan yang bekerja sebagai penjaga toilet.

“Karyawan saya ada 30 orang, sekarang semuanya nganggur. Padahal kita kerja sukarela menjaga kenyamanan toilet dan keamanan pengunjung juga,” katanya.

Ia juga mengatakan, sejak toilet SPBU tidak ada yang jaga, kondisinya banyak yang tidak bersih.

“Selain menjaga kebersihan toilet, kita juga menjaga keamanan. Apabila ada orang ketinggalan barang, kalau ada yang jaga bisa ketahuan sama penjaga toilet,” katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Soeharjono mengatakan, akan mengawal para penjaga toilet yang saat ini menganggur.

“Setidaknya ada 15 ribu warga terdampak akibat kebijakan Menteri BUMN tersebut. Seperti halnya warga di Desa Sukahening Tasikmalaya ini. Kebanyakan mereka bekerja sebagai penjaga toilet di luar kota. Bahkan ada juga yang jadi pengusaha toilet di hampir seluruh SPBU Jawa Barat,” jelasnya.

Menurut Soeharjono, warga Desa Sukahening yang bekerja di perantauan sebagai penjaga toilet telah membantu perekonomian Kabupaten Tasikmalaya.

“Karena itu kami akan mengawal mereka yang menganggur akibat kebijakan Menteri BUMN dan mencari jalan keluar, bahkan akan berkoordinasi dengan Pak Menteri,” tandasnya.

Sementara itu sebelumnya video Menteri BUMN Erick Thohir terkait toilet SPBU viral. Menurutnya, toilet SPBU seharusnya gratis. Ia pun meminta Pertamina untuk menggratiskan toilet di seluruh SPBU.

Merespon hal tersebut, Pertamina kemudian menggratiskan toilet yang ada di SPBU. Buntutnya, para penjaga toilet yang bertugas membersihkan toilet pun harus melepas pekerjaannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini