SuaraJabar.id - Jalan Asia Afrika Kota Bandung, khususnya yang dekat dengan kawasan Alun-alun Bandung, Hotel Savoy Homan dan Gedung Merdeka merupakan salah satu spot favorit warga dan wisatawan.
Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di tempat itu. Mulai dari hunting foto, menikmati keindahan arsitektur bangunan peninggalan belanda bergaya Art Devo atau sekedar nongkrong dan jalan-jalan.
Akan tetapi akhir akhir ini Jalan Asia Afrika nampaknya tercoreng dengan ulah oknum tak bertanggung jawab.
Seperti unggahan akun Instagram @bandung.banget yang memperlihatkan kondisi terowongan di salah satu bagian sudut Jalan Asia Afrika yang tengah diperbaiki akibat banyaknya coretan dan aroma tak sedap.
Baca Juga:Dua Remaja Adu Jotos di Buleleng Bali Viral, Bagai di Arena Pertandingan
Terowongan yang dulunya indah nan rapi itu kini bak tempat terabaikan, lantai licin penuh dengan minyak dan kotoran, pada bagian temboknya juga tak kalah memprihatinkan dengan banyaknya coretan tangan tangan nakal.
Petugas Dinas Perhubungan bersama para pekerja tengah memperbaiki dan membersihkan area terowongan tersebut.
"Dipel dulu biar bersih dan gak bau lagi," tulis keterangan unggahan itu.
Unggahan tersebut juga menambahkan sindiran akan keamanan wilayah itu dari para perusak disekitar.
"Kita kira perlu dipasang CCTV gak ya disini dan sekitarnya? Agar ketahuan siapa yang suka bikin bau dan ketahuan juga siapa aja pelaku copet dan kawan kawannya," tulisnya lagi.
Baca Juga:Pria ini Ungkap Alasan Malas Ziarah di Kuburan Cina, Warganet: Memang Bikin Gedek
Unggahan ini juga tampaknya menjadi perwakilan dari warga sekitar yang resah saat melintasi wilayah Jalan Asia Afrika.
Tak hanya copet berkeliaran, namun banyaknya oknum pemeras berkedok pedagang juga bertebaran.
Seperti yang baru baru ini menjadi perbincangan publik.
Sekelompok remaja menjadi korban aksi jual paksa kopi kemasan botol yang dilakukan oleh oknum pedagang di kawasan Jalan Asia Afrika.
Unggahan akun Instagram @arisnugraha_anpfilms bahkan turut menyoroti kasus ini.
Ia menuliskan caption, " Mungkin karena sudah tidak ada duet Murad - Pipit d isana jadi kacau begini. " .
Ya, kasus penjualan paksa ini menjadi ramai diperbincangkan di dunia maya.
Pasalnya para korban mengaku diminta membayar satu botol kopi seharga Rp 25 ribu, bahkan sebelum "dipaksa" membeli kopi tersebut, korban juga diminta untuk berfoto dengan memegang kopi kemasan.
Orangtua salah satu korban menjelaskan anaknya saat melintasi Jalan Asia Afrika tiba tiba dihadang oleh seorang pria dewasa dan diminta untuk berpose sembari memegang kopi kemasan.
Pria itu lalu menyampaikan bahwa hasil fotonya akan diunggah ke Instagram.
Namun tiba tiba pasca sesi foto pria itu meminta uang Rp. 25 ribu sebagai balas jasa foto dan upload.
Caption sindiran akun @arisnugraha_anpfilms yang menyangkut para pemain Preman Pensiun tuai komentar ratusan warganet.
"Sepertinya harus ditertibkan kembali," tulis akun@abenk_mar***.
"Turunkan kembali kang Murad," timpal akun @ekapot***.
"Leres kang sepertinya harus ada lanjutannya preman pensiun supaya aman terkendali kembali," tambah akun @abdia***.
Kontributor : Ririn Septiyani