Kisah Agus Si Penarik Rakit Eretan di Waduk Saguling, Dibayar Seikhlasnya

"Ini maksimal bisa ngangkut 12 motor sama orangnya," tutur Agus.

Galih Prasetyo
Sabtu, 29 Januari 2022 | 09:14 WIB
Kisah Agus Si Penarik Rakit Eretan di Waduk Saguling, Dibayar Seikhlasnya
Rakit Eretan di Perairan Waduk Saguling di Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (Suara.com/Ferry Bangkit)

SuaraJabar.id - Matahari bersinar terik membakar kulit Agus. Menggegam erat sebuah tambang, pria berusia berusia 40 tahun itu menarik sebuah rakit eretan untuk menyebrang.

Dibantu seorang temannya, Agus menyebrangkan satu per satu sepeda motor menggunakan eretan rakit berbahan bambu untuk melewati perairan Waduk Saguling di Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Di sebuah saung sederhana dengan beratapkan terpal compang-camping, Agus dan temannya terlihat berlindung dari sengatan matahari selagi tak ada sepeda motor yang melintas.

Ditengah lamunanya memandangi perairan Waduk Saguling yang tertiup angin, tetiba, ada suara deru sepeda motor yang melewati jalan setapak untuk mengarah ke rakit eretan itu. Sepeda motor itu mengarah dari Kampung Sekecengek RW 08 dan 09 Desa Cangkorah.

Baca Juga:Bocah 11 Tahun Asal Parung Panjang Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Sawah

Agus pun bergegas menyiapkan rakit yang terbuat dari bambu yang ditopang dengan 12 tong. Rakit itu berukuran 4x12 meter yang mengapung di atas Waduk Saguling. Rakit eretan itu bisa memuat maksimal 12 sepeda motor.

Satu unit sepeda motor beserta pengemudinya langsung menaiki rakit untuk menyebrang ke wilayah RW 07 Desa Cangkorah dan sekitarnya. Ya, rakit itu memang digunakan untuk akses mobilitas antarkampung dan RW di desa tersebut.

"Ini maksimal bisa ngangkut 12 motor sama orangnya," tutur Agus, belum lama ini.

Ia bersama rekannya langsung merekatkan pegangan kepada sebuah tali tambang berwarna biru untuk mengarungi perairan Waduk Saguling sepanjang 50 meter. Angin yang menghembus siang itupun membuat Agus harus menguras tenaga ekstra untuk mengeret rakit.

Sesekali Agus dan temannya mengusap keringat yang bercururan. Cuaca siang itu memang cukup terik menembus pelindung kepala tipis yang dipakainya. Ia terus menggeret rakit untuk menyebrangkan warga beserta sepeda motor.

Baca Juga:Survei LPMM: Elektabilitas Airlangga Hartarto dan Golkar Tertinggi di Kalangan Milenial

Hanya butuh waktu sekitar 5 menit saja untuk menyebrangi Waduk Saguling di Desa Cangkorah menggunakan rakit eretan. Akses itu sangat berarti bagi warga setempat untuk mengefisiensikan waktu.

News

Terkini

Es campur kerap menjadi pilihan berbuka puasa sebagai besar masyarakat Indonesia.

News | 17:10 WIB

Mitsubishi XFC Concept dirancang untuk kemudahan pengoperasian.

News | 14:25 WIB

Mitsubishi XFC Concept ini memiliki konsep desain silky and solid yang memberikan kesan elegan dan desain yang mengalir harmonis dengan soliditas yang kuat.

News | 05:57 WIB

Untuk memulai ibadah puasa Ramadan, umat muslim wajib membaca niat puasa Ramadhan terlebih dahulu.

News | 03:19 WIB

Jadwal imsakiyah menjadi acuan bagi para takmir masjid atau musala untuk melaksanakan tugasnya menandai waktu salat.

News | 03:12 WIB

MMKSI memberikan penawaran yang sangat menarik untuk penjualan model kendaraan Mitsubishi Motors.

News | 21:00 WIB

Sunjaya menerima uang sejumlah Rp 4 miliar dari Sutikno selaku Direktur Utama PT Kings Property Indonesia dan Rp 7,02 miliar dari Am Huh, Kim Tae Hwa dan Herry Jung.

News | 23:38 WIB

Tim Maung Bandung sempat beberapa kali mendapatkan peluang emas melalui Febri Haryadi dan Ciro Alves, namun tendangan keduanya masih membentur tiang gawang.

News | 22:59 WIB

"Jumlah pastinya, siswa aktif SMAN 1 Lembang hanya 8 orang, mereka korban penyalahgunaan narkoba," ujarnya.

News | 18:42 WIB

Terdapat juga hastag #2024GubernurEnggal dan tulisan "PUNTEUN MOAL DIPILIH DEUI".

News | 18:22 WIB

Masjid Raya Islamic Centre yang berdiri di lahan seluas 6.406 meter persegi diresmikan Gubernur Khofifah pada Sabtu (18/3/2023).

News | 16:20 WIB

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB
Tampilkan lebih banyak