SuaraJabar.id - Virus NeoCov muncul saat COVID-19 belum berakhir. Hal itu berdasarkan temuan ilmuwan China.
NeoCov merupakan masih dekat dengan virus penyebab infeksi saluran pernapasan Timur Tengah, MERS-Cov, yang beredar di antara kelelawar.
Virus NeoCov bersifat zoonosis, yang artinya virus ini bisa ditularkan antara hewan dan manusia.
Tentu saja alarm kewaspadaan harus segera dinaikkan kembali.
Baca Juga:Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Sembuh dari Covid-19, Hasil Tes Sementara Probable Omicron
Mengingat pola yang sama bisa terjadi dan berulang seperti pada virus Covid-19 yang meledak pada tahun 2019 lalu.
Lebih sialnya lagi, diprediksi vaksin dan antibodi tubuh yang dimiliki manusia saat ini belum terlatih untuk menghadapi NeoCov tersebut.
Jadi ada saja resiko besar yang mengintai dibalik temuan tersebut.
Demikian informasi soal virus NeoCov.
(I Made Rendika Ardian)
Baca Juga:Pandemi Mulai Terkendali, Myanmar Catat Rekor 7 Hari Tanpa Kematian Akibat COVID-19