SuaraJabar.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di Kota Cimahi kembali akan dilakukan secara terbatas mulai pekan depan. Keputusan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Pemkot Cimahi.
PTM sekolah yang sejak 17 Januari 2022 dilaksanakan 100 persen akan kembali dibatasi 50 persen mulai pada Senin (7/2/2022). Pertimbangannya adalah kasus Covid-19 yang terus mengalami penambahan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, terkini ada 34 warga Kota Cimahi yang terkonfrimasi aktif positif Covid-19. Rinciannya, sebanyak 30 orang menjalani isolasi mandiri dan 4 orang dirawat di rumah sakit.
"PTM di Kota Cimahi kembali digelar terbatas 50 persen lagi, tidak 100 persen mulai Senin," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana usai menghadiri acara rapat paripurna di DPRD Kota Cimahi pada Rabu (2/2/2022) sore.
Baca Juga:Puan Minta Evaluasi PTM Akomodir Seluruh Kepentingan Siswa
Dikatakannya, langkah tersebut diambil untuk mencegah adanya kluster Covid-19 di lingkungan sekolah. Apalagi kini virus korona disebut sudah memasuki puncak ketiga.
"Maka kami ambil langkah untuk menyelamatkan anak anak kita. Jangan sampai ada kluster di sekolah. Kami berjaga-jaga jangan sampai dengan dibukanya PTM 100 persen menambah kasus penularan Covid-19," tukasnya.
Kepala inas Pendidikan Harjono menambahkan, akan segera melakukan sosialisasi terkait kebijakan tersebut. Kebijakan PTM 50 tidak akan jauh berbeda dengan penerapan sebelumnya.
"Besok saya akan rapat dengan MKKS, dan M3K, untuk menyosialisasikan kebijakan ini, karena kan tidak serta merta ketika keputusan itu dilakukan, sudah langsung berjalan," tutur Harjono.
Meski sempat diterapkan, pelaksanaan di lapangan akan kembali disesuaikan. Dari mulai jadwal, hingga pengaturan kelompok belajar.
Baca Juga:IDI Sebut Indonesia Sudah Masuk Gelombang Ketiga Covid-19, Begini Kata Satgas
"Sekolah punya waktu beberapa hari untuk mengatur jadwal ulang lagi," ucap Harjono.
Harjono pun menjelaskan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus Covid-19. Apabila terjadi lonjakan maka dimungkinkan PTM 100 persen akan diterapkan.
"Untuk kami yang akan diterapkan adalah 50 persen dulu. Karena kalau langsung daring semua, kelihatannya akan berat buat yang baru masuk sekolah," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki