Baru Dua Pekan Diresmikan, Alun-Alun Garut Ditutup Gara-gara Ini

"Ya betul dilakukan penutupan Alun-alun Garut dari hari kemarin," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 08 Februari 2022 | 09:45 WIB
Baru Dua Pekan Diresmikan, Alun-Alun Garut Ditutup Gara-gara Ini
Sejumlah pekerja memperbaiki kawasan Alun-Alun Garut di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (20/1/2022). [ANTARA/HO-Diskominfo Garut]

SuaraJabar.id - Kawasan Alun-alun Garut yang baru diresmikan pada 24 Januari 2022 oleh Gubernur jawa barat, Ridwan Kamil ditutup untuk umum sejak Minggu (6/2/2022).

Alun-alun Garut yang kini memiliki wajah baru tersebut ditutup guna mencegah terjadinya kerumunan orang yang khawatir mempercepat penularan COVID-19 di tengah peningkatan kasus virus tersebut.

"Ya betul dilakukan penutupan Alun-alun Garut dari hari kemarin," kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita di Garut, Senin (7/2/2022) dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, kawasan Alun-alun Garut yang berada di pusat perkotaan itu selalu ramai dikunjungi masyarakat sejak diresmikan pada akhir Januari 2022.

Baca Juga:Update Covid-19 Global: PM Papua Nugini Positif Virus Corona Saat Berkunjung ke Beijing China

Kerumunan orang dalam satu kawasan itu, kata dia, akhirnya dibubarkan langsung oleh petugas gabungan dan juga unsur pimpinan daerah, kemudian ditutup untuk umum.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan seni pencak silat saat peresmian Alun-Alun Garut di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022). [ANTARA/HO-Diskominfo Garut]
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan seni pencak silat saat peresmian Alun-Alun Garut di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022). [ANTARA/HO-Diskominfo Garut]

"Pasca-peresmian Alun-alun banyak dikunjungi dan banyak kerumunan," katanya.

Ia menyampaikan, perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Garut saat ini sudah terjadi peningkatan, sehingga menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah dan memutus penularan virus tersebut.

Jika kawasan Alun-alun yang selalu ramai dan terjadi kerumunan orang, Yeni khawatir terjadi penularan wabah COVID-19 dan kasusnya terus meningkat tidak terkendali.

"Perkembangan Garut pun mengalami kenaikan, dikhawatirkan dari kerumunan itu COVID-19 semakin meningkat," katanya.

Baca Juga:WHO Menambahkan 2 Pengobatan untuk Covid-19, Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Terkait batas waktu penutupannya, Yeni mengatakan belum dapat ditentukan, yang jelas jajarannya berupaya untuk mencegah kerumunan untuk memutus penularan kasus COVID-19.

"Penutupan itu dilakukan dalam jangka waktu belum bisa ditentukan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini