SuaraJabar.id - Sebanyak 23 siswa SDN 032 Tilil, Kota Bandung akan diberikan pendampingan trauma healing. Mereka adalah siswa yang berada di lokasi ketika peristiwa pembunuhan seorang guru terjadi di depan sekolah tersebut, Senin (7/2/2022) kemarin.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan kegiatan itu akan dilaksanakan pekan ini di sekolah, melibatkan kelompok guru bimbingan konseling dan para psikolog maupun psikiater dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung.
Berdasarkan catatan rapat koordinasi, disampaikan Cucu, pelaksanaan pendampingan akan dilakukan hingga Minggu (13/2/2022). Salah satu yang akan dilakukan adalah memitigasi derajat trauma anak.
"Berkembang menjadi 23 anak. Besok kita mulai datang, karena belajar mengajar dihentikan dulu sementara, kita fokus pada pendampingan anak dan orang tua," katanya saat dihubungi Suara.com, Selasa (8/2/2022).
Baca Juga:Kabar Terbaru Mario Gomez, Eks Pelatih Persib yang Kini Latih Klub Argentina
Cucu mengatakan, kejahatan yang menelan korban meninggal itu sebetulnya tidak ada hubungan dengan wilayah pendidikan. Namun, Disdik Kota Bandung sangat mengecam perbuatan tersebut terlebih terjadi di lingkungan sekolah, tempat anak-anak belajar.
Pendampingan trauma healing dinilai sangat krusial untuk diberikan. Cucu khawatir kepada kondisi psikologis siswa-siswa, kejadian itu dicemaskan bakal membekas lalu mempengaruhi tumbuh kembang anak di hari kelak.
"Sekolah itu bukan disakralkan tetapi kan itu tempat persemaian benih kebudayaan, semacam tempat pembibitan, maka seharusnya kan steril, seperti tanaman tidak boleh ada hama yang merusak tumbuh kembang anak-anak kita," katanya.
Cucu berharap peristiwa demikian tidak terulang, harus jadi pembelajaran bagi semua elemen masyarakat. Terkait penindakan hukum, Disdik Kota Bandung percaya penuh kepada penegak hukum. Ia mendorong pelaku diganjar hukuman berat.
"Urusan kriminal itu sudah kewenangan penegak hukum, sekarang urusan kami ada bagiamana dampak terhadap anak-anak, alam bawah sadarnya, di usia masa emas ini bisa jadi sangat membekas."
Baca Juga:Resmi, Siswa SD di Padang yang Belum Divaksin Dilarang Sekolah Tatap Muka
"Konon, peristiwa yang mengerikan, memilukan di masa kecil itulah yang bisa membentuk kepribadian anak ke depannya. Bisa menjadi anak yang traumatik. Maka ini harus ada upaya pendampingan," katanya.
"Ini perlu dilakukan tidak cukup oleh bapak ibu guru karena harus dilakukan dengan pendekatan secara profesional oleh ahli," katanya lagi.
Kontributor : M Dikdik RA