SuaraJabar.id - Seorang perempuan muda berinisial PM (19) ditemukan tewas dengan kondisi mulut berbusa di di rumah temannya di Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Minggu (15/2/2022) malam lalu.
Dari keterangan polisi, perempuan yang ditemukan menggunakan kaus bergambar lambang sebuah geng motor itu mengalami broken home.
Kapolsek Kebonpedes Iptu Tommy Ganhany Jaya Sakti mengatakan, sebelum meninggal, korban tidak tinggal bersama orang tua kandungnya. Sejak PM kelas IV SD, ibunya menjadi Tenaga Kerja Indonesia atau TKI di Arab Saudi, sedangkan ayahnya mengaku sudah menikah lagi.
"Korban tinggal bersama neneknya di Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi," katanya, Senin (15/2/2022).
Baca Juga:Kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi Bertambah 426 Orang dalam Sepekan
"Anaknya broken home sejak masih sekolah kelas IV SD," imbuh Tommy.
Ayah korban, SA (38 tahun) kepada polisi mengaku menyesal sudah lama tak pernah bertemu korban.
Diberitakan sebelumnya, PM (19 tahun) ditemukan tewas dalam keadaan mulut mengeluarkan busa. Korban meninggal dalam posisi terlentang di atas kasur.
Pada tubuhnya didapati tato, tepatnya di bagian tangan kanan dan kiri. Tak hanya itu, saat ditemukan, korban mengenakan kaus hitam berlambang salah satu geng motor.
Hingga kini, polisi belum bisa mengungkap penyebab pasti kematian PM. Sebab, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
"Pihak keluarga juga tidak membuat laporan dan menerima kejadian tersebut murni sebagai musibah," kata Tommy.
Kekinian, korban sudah dimakamkan di kampung neneknya di Nyalindung.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara atau TKP dan pemeriksaan saksi, sebelum meninggal, korban dan teman laki-lakinya berinisial AL datang ke rumah teman mereka berinisial SR (laki-laki) di Desa Jambenenggang. Korban PM dan AL pun langsung masuk ke kamar rumah SR.
Kemudian sebelum pukul 19.30 WIB, SR dan temannya yang lain berinisial YN pergi ke Kampung Cimaja. Sementara korban dan AL masih di rumah SR. Tak lama, sekira pukul 19.45 WIB, SR kembali ke rumah, mendengar AL menangis di dalam kamar dan mendapati korban sudah meninggal dunia.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.