SuaraJabar.id - Kunjungan ke pasar tradisional di Kota Cimahi mengalami penurunan sejak diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Penurunan diperkirakan mencapai 30 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kasussab TU pada UPTD Pasar Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Andri Gunawan saat ditemui di Pasar Atas Baru pada Jumat (18/2/2022).
"Sekarang turun 30 persen. Terasa sekali, dari parkiran saja yang biasa banyak, sepi sekarang. Bisa dilihat dari jumlah kendaraan juga," terang Andri.
UPTD Pasar Disdagkoperind Kota Cimahi sendiri mengelola empat pasar tradisional, yakni Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, Pasar Melong dan Pasar Citeureup.
Baca Juga:Hore! Pasar Tradisional Kudus Bakal Digelontor 47.000 Liter Minyak Goreng
Selain PPKM Level 3, faktor penyebab lainnya yang membuat kunjungan ke pasar tradisional adalah dihentikannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah.
"Dengan adanya libur sekolah ada juga dampaknya. Kan pasar dekat dengan sekolah, biasanya ibu-ibu yang sudah jemput anak pasti belanja dulu ke pasar," sebut Andri.
Dikatakan Andri, saat pemberlakuan PPKM Level 3 di mana kasus COVID-19 di Kota Cimahi melonjak drastis, pihaknya sudah memperketat protokol kesehatan di semua pasar yang dikelola Pemkot Cimahi.
"Salah satunya yang pasti, ketika jam rame, kami memperketat masuknya para konsumen. Yang sudah jelas, bila tidak memakai masker maka tidak diperkenankan masuk, kemudian cek suhu dan wajib mencuci tangan dan semua fasilitas itu sudah ada," tegas Andri.
Untuk pengawasan, lanjut dia, itu sudah menjadi tugas yang rutin dilakukan. Setiap pintu masuk, kata dia, sudah disiapkan petugas untuk berjaga yang akan mengingatkan konsumen seputar protokol kesehatan.
"Setiap pintu minimal dua orang. Biasanya beberapa pintu masuk juga ditutup, semakin diminimalisir yang masuk," tandasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki