SuaraJabar.id - Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat, Jawa barat per Kamis (24/2/2022) menyentuh angka 2.396 orang.
Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Bandung Barat mengatakan ledakan kasus COVID-19 di daerahnya disebabkan transmisi lokal karena abai prokes.
Selain itu, merujuk data mayoritas warga terpapar Covid-19 adalah mereka yang belum disuntik vaksin.
"Berdasarkan informasi 67 persen warga yang terpapar merupakan mayoritas masyarakat yang belum tervaksin," kata Hengky Kurniawan, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga:Bali Resmi Berlakukan Sistem Bubble, Ini yang Perlu Diperhatikan Saat Liburan ke Pulau Dewata
Oleh karena itu, Hengky Kurniawan meminta masyarakat untuk terus disiplin protokol kesehatan dan pemerintah bakal meningkatkan tracing, testing dan treatment (3T) untuk memastikan penyebaran Covid-19 di wilayahnya tidak semakin meluas.
Hengky menambahkan, akibat lonjakan kasus Covid-19 tersebut Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayahnya berada di angka 38,2 persen.
"Hingga saat ini sekitar 50 warga yang terpapar Covid-19 dirawat di rumah sakit," papar Hengky.
Lebih lanjut, pihaknya pun saat ini terus melakukan pemetaan (mapping) untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan pasca masyarakat dinyatakan terpapar virus Corona.
"Kita melakukan pemetaan terhadap pasien positif baik gejala ringan, sedang hingga berat agar dapat memberikan penanganan yang tepat," katanya.
Baca Juga:Satgas Ungkap Positivity Rate Covid-19 Indonesia 17,61 Persen, Jauh dari Standar Aman WHO
Hengky menegaskan, pihaknya dengan melibatkan seluruh aparat kewilayahan terus memantau dan memonitoring pergerakan masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri.
"Selain itu kita juga terus menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 walaupun saat ini sudah cukup sulit menemukan warga yang belum divaksin," pungkasnya.