Sebanyak 180 Ribu UMKM Baru Lahir di Kota Bandung Selama Masa Pandemi COVID-19

"Berkaca dari omzetnya, aktivitas di e-commerce ini sangat membantu pelaku UMKM dalam menjual produknya," kata Elly.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 25 Februari 2022 | 16:27 WIB
Sebanyak 180 Ribu UMKM Baru Lahir di Kota Bandung Selama Masa Pandemi COVID-19
ILUSTRASI UMKM - Kru menaruh sepatu pelanggan yang sudah dibersihkan di Cleaning Shoes Kicks Kemon, Haji Nawi, Jakarta Selatan, Rabu (23/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJabar.id - Sebanyak 180 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung lahir selama masa masa pandemi COVID-19.

Dari keterangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, UMKM baru itu lahir memanfaatkan peluang dari pandemi COVID-19.

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan banyaknya UMKM itu terbentuk karena adanya pergeseran sifat masyarakat yang kini gemar berbelanja secara daring. Pasalnya, pandemi COVID-19 membuat keterbatasan pertemuan secara fisik.

"Faktor ini didorong oleh tingginya daya beli dan pergeseran masyarakat untuk membeli tanpa tatap muka," kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022) dikutip dari Antara.

Baca Juga:Harga Lapak Naik dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 1 juta Lebih, Pedagang UMKM Mandalika Mengeluh Sepi

Dengan kondisi tersebut, tambah dia, aktivitas transaksi perdagangan daring meningkat hingga 150 persen. Hasilnya, laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung saat ini bergerak di angka 3,5 persen.

Ia pun menyebut tiga produk dengan angka penjualan melalui daring yang cukup tinggi antara lain yakni fesyen, makanan dan minuman, serta produk kesehatan.

Guna terus mendorong UMKM agar dapat bertumbuh, menurut dia, ada beberapa upaya yang dilakukan Disdagin Kota Bandung untuk memfasilitasi pertumbuhan UMKM di Kota Bandung.

"Rencananya tahun ini akan ada pelatihan secara daring untuk 500 pelaku UMKM," kata Elly.

Selain itu, Pemkot Bandung melalui Disdagin akan menggelar Pasar Kreatif Bandung di enam pusat perbelanjaan. Disdagin juga siap menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi Marketing.

Baca Juga:Sasar Penguatan UMKM di Umbulharjo, Baznas Kota Jogja Salurkan Bantuan Senilai Rp10 Juta

Tahun lalu, Bimtek untuk optimalisasi teknologi digital ini sudah diikuti oleh 600 UMKM dengan menggandeng tiga toko digital (marketplace).

"Berkaca dari omzetnya, aktivitas di e-commerce ini sangat membantu pelaku UMKM dalam menjual produknya," kata Elly.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini