Jokowi Didorong 3 Periode, Benny K Harman: Ada Pembantu Presiden Takut Hilang Harta dan Jabatan

Politisi partai Demokrat, Benny K Harman lewat akun Twitter pribadinya, @BennyHarmanID menanggapi terkait pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan

Galih Prasetyo
Minggu, 13 Maret 2022 | 20:50 WIB
Jokowi Didorong 3 Periode, Benny K Harman: Ada Pembantu Presiden Takut Hilang Harta dan Jabatan
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman saat ditemui di DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraJabar.id - Politisi partai Demokrat, Benny K Harman lewat akun Twitter pribadinya, @BennyHarmanID menanggapi terkait pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan soal wacana Jokowi 3 periode.

Menko Luhut sebelumnya menyebut bahwa ada calon presiden sangat khawatir jika Presiden Jokowi menjalani pemerintahan satu periode lagi.

Pernyataan ini disampaikan Luhut saat menjadi bintang tamu di podcast YouTube Deddy Corbuzier pada Jumat lalu, 11 Maret 2022.

Menanggapi hal tersebut, Benny K Harman menyindir balik pernyataan Luhut dengan menyebut justru ada pembantu presiden Jokowi yang takut kehilangan harta dan jabatan jika jabatan tidak diperpanjang.

Baca Juga:Mantan Sekretaris Menteri BUMN Bongkar 5 Dampak Buruk Jokowi Tiga Periode

“Harus dibalik. Ada pembantu Presiden yang khawatir sekali, bahkan merasa terancam masa depannya jika jabatan Jokowi tidak diperpanjang,” tulisnya mengutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com

Benny pun dengan tegas mengatakan bahwa segala cara dilakukan untuk bisa mempertahankan kekuasaan.

Politikus Partai Demokrat itu melihat bahwa kekhawatiran Luhut berasal dari rasa khawatir akan kehilangan jabatan, pengaruh, dan harta kekayaannya sendiri.

“Apa yg dikhawatirkan? Khawatir hilang jabatan dan hilang pengaruh juga hilang harta.” tambah Benny.

Sementara itu, politisi Partai Demokrat lainnya, Jovan Latuconsina menegaskan bahwa wacana penundaan pemilu 2024 merupakan tindakan yang mengkhianati rakyat.

Baca Juga:Deddy Corbuzier Sebut Jokowi 3 Periode Ga Ada Bedanya, Ini Reaksi Menko Luhut

Ditegaskan oleh Jovan, bahwa wacana tersebut menunjukkan pemerintah takut kehilangan kekuasaan meski kekuasaan mereka belum berakhir.

“Pemilu 2024 belum dilaksanakan, Pemerintah sudah mengalami post power syndrome (sindrom paska kekuasaan). Ini namanya Pre-Post Power Syndrome. Jadi belum selesai kekuasaan, sudah takut kehilangan kekuasaan." ucapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini