Sebuah Kampus di Bandung Drop Out Mahasiswa yang Aksi Tolak Kuliah Mahal, LBH Bandung: Represif!

Alih-alih menjaga ruang aman bagi kebebasan berpendapat, dengan adanya kejadian ini, Universitas Inaba dipandang telah merusak kebebasan akademiknya sendiri.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 22 Maret 2022 | 16:13 WIB
Sebuah Kampus di Bandung Drop Out Mahasiswa yang Aksi Tolak Kuliah Mahal, LBH Bandung: Represif!
Muhammad Arie (mengenakan topi berwarna merah) ikut dalam unjuk rasa bersama belasan mahasiswa Universitas Inaba lainnya di kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah IV, Kota Bandung, Senin, 5 April 2021. [Suara.com/M Dikdik RA]

"Kampus seharusnya terbuka, memberi ruang diskusi terhadap aspirasi mahasiswa. Setiap civitas akademika mempunyai kebebasan akademik termasuk mahasiswa," katanya.


Menjegal Biaya Mahal

Untuk diketahui, memasuki pertengahan tahun 2020, sebelum sanksi skorsing itu keluar, puluhan mahasiswa beberapa kali menggelar demonstrasi terbatas di kampus untuk menuntut agar pihak Universitas Inaba memberikan keringanan biaya kuliah, termasuk kuota gratis untuk modal mengikuti kuliah daring. Kampus juga didesak lebih terbuka terkait keuangan.

Mahasiswa merasa keberatan jika harus membayar uang kuliah dengan besaran yang sama seperti sebelum masa pandemi, sebab saat pandemi fasilitas-fasilitas kampus tidak bisa dimanfaatkan karena kuliah dilakukan dari rumah. Terlebih, kondisi ekonomi keuangan orang tua mereka diakui sangat terdampak.

Baca Juga:Miris! Pemuda di Bandung Barat Dibacok Hanya Gara-gara Bonceng Pacar Pelaku

"Ini dikeluhkan baik oleh mahasiswa kelas karyawan atau mahasiswa baru yang sama sekali tidak pernah menikmati fasilitas kampus," kata Muhammad Ari.

Sejumlah mahasiswa bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Inaba. Dari sekian rangkaian aksi demonstrasi, satu di antaranya berlangsung pada, Selasa, 12 Desember 2020. Saat itu, kata Ari, ada sekitar 50 mahasiswa yang menggelar demonstrasi, 20 mahasiswa yang terlibat dikenai skorsing.

"Mahasiswa baru (angkatan 2020) tidak ada yang dipanggil seorang pun (padahal ikut aksi). Jadi, pihak kampus seperti menakut-nakuti yang lain, supaya orang tua khawatir. 20 orang ini aktif aksi, konsisten," sebagaimana sempat diterangkan Ari kepada Suara.com, Januari 2021 lalu.

Setelah sanksi skorsing terbit, gerakan mahasiswa saat itu tak langsung surut. Untuk menggalang solidaritas dan perhatian publik, mereka membuka Posko Peduli Mahasiswa Skorsing.

"Tapi tidak ada respon bahkan sering dijegal oleh pihak pengamanan kampus dengan alasan tidak ada izin padahal kami sudah memberikan pemberitahuan kepada polisi," katanya.

Baca Juga:Nakhodai Kota Bandung Tanpa Pendamping, Yana Mulyana: Jadi Single Fighter

Perlahan, mahasiswa akhirnya seolah putus asa dan terpaksa menjalani skorsing. Hingga akhirnya, kasus ini kembali mencuat setelah Ari mendapatkan surat DO pada September 2021.

Muhammad Ari mengaku, pihak kampus sama sekali tak memberikan peringatan atau pemanggilan terlebih dahulu. Surat DO seolah ringan melayang ke alamat surel miliknya dan juga rumah neneknya pada September 2021. Dia dipecat sepihak saat hendak memulai semester baru di kampus yang semula bernama STIE Inaba itu.

Padahal Muhamad Ari hanya tinggal menyelesaikan skripsi. Selain itu, memasuki semester ganjil 2021/2022 ini status kemahasiswaannya berhak dipulihkan kembali setelah dua semester sebelumnya dipaksa menjalani masa pemberhentian studi sementara alias skorsing.


Solidaritas Mahasiswa

Sementara itu, elemen mahasiswa dari lintas kampus turut menggalang solidaritas atas kasus DO yang menimpa Muhammad Ari. Misalnya, melalui saluran media sosial Bangsa Mahasiswa. Lewat akun instagram mereka sempat menggelar diskusi terbuka bersama LBH Bandung dan Muhammad Ari, Kamis (3/2/2022) malam.

Dalam acara itu, Fauzi selaku perwakilan Bangsa Mahasiswa menandai kasus DO di Universitas Inaba sebagai ancaman terhadap kebebasan bersuara. Kasus tersebut, katanya, jangan sampai tidak terkawal oleh publik. Lampu sorot massa penting diarahkan untuk mencegah kasus serupa berulang kelak di lain kampus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak