Pemprov Jawa Barat Ikut Pemerintah Pusat soal Aturan Mudik dan Ibadah Bulan Suci Ramadhan

Saat ini kurva kasus COVID-19 menunjukkan tren menurun sehingga pemerintah pusat memberikan berbagai kelonggaran aktivitas masyarakat termasuk ibadah Ramadhan.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 25 Maret 2022 | 07:30 WIB
Pemprov Jawa Barat Ikut Pemerintah Pusat soal Aturan Mudik dan Ibadah Bulan Suci Ramadhan
Tangkapan Layar Ridwan Kamil saat bersilaturrahmi dengan warga. [Instagram.com]

SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengikuti arahan pemerintah pusat terkait kebijakan ibadah di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah dan mudik Lebaran 2022.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bogor, Kamis (24/3/2022).

"Saya kira kalau urusan COVID-19 secara nasional kami tidak ada kewenangan khusus di level provinsi. Maka kita dan warga harus mengikuti arahan dari pemerintah pusat," ujar Ridwan Kamil dikutip dari Antara.

Saat ini kurva kasus COVID-19 menunjukkan tren menurun sehingga pemerintah pusat memberikan berbagai kelonggaran aktivitas masyarakat termasuk ibadah Ramadhan.

Baca Juga:Warga Kampung Adat Miduana Cianjur Sambut Ramadan dengan Tradisi Kuramasan

Begitu pun dengan mudik, pemerintah pusat sedang mempertimbangkan vaksin ketiga atau booster sebagai syarat warga untuk dapat mudik.

Diketahui tes antigen dan PCR sebagai syarat bagi pelaku perjalanan luar negeri dan transportasi darat, laut, udara telah lebih dulu ditiadakan kecuali bagi orang yang belum divaksin lengkap (dua dosis) maupun booster.

Sebagai konsekuensi berbagai kelonggaran, maka warga harus semakin disiplin menerapkan prokes dan segera melindungi diri dengan vaksin lengkap.

"Intinya silakan melakukan apa saja termasuk mudik asal jaminan sudah divaksin, itu menguatkan keyakinan kita bahwa pada saat berinteraksi kita yakin sudah dilindungi oleh vaksin," ujar Kang Emil.

Diketahui pada Lebaran 2021, pemerintah pusat masih mengetatkan aturan mudik mengingat kasus penularan masih cukup tinggi dan tingkat vaksinasi masih rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini