Tolak Wacana Penundaan Pemilu, Mahasiswa Majalengka: Biaya Kuliah Naik Selama Jokowi Jadi Presiden

"Kepemimpinan Jokowi malah menyengsarakan kami, ucapnya.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 08 April 2022 | 08:00 WIB
Tolak Wacana Penundaan Pemilu, Mahasiswa Majalengka: Biaya Kuliah Naik Selama Jokowi Jadi Presiden
Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Cabang Majalengka menggelar aksi tolak penundaan Pemilu dan kenaikan BBM, Kamis (7/4/2022). [Kapol.id]

SuaraJabar.id - Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Cabang Majalengka, Jawa Barat menggelar aksi di sebelah Utara Alun-alun Majalengka, Kamis (7/4/2022) sore.

Dalam aksi kali itu, HMI mendesak Presiden Joko Widodo segera buka suara dan mengambil sikap terkait wacana penundaan Pemilu serta penolakan jabatan tiga periode.

HMI juga mendesak Pemerintah Pusat agar membatalkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Selain melakukan orasi di pusat kota Majalengka, mereka juga merangsek masuk ke kantor DPRD Majalengka, namun sayang para wakil rakyat itu sedang tidak berada di tempat.

Baca Juga:Jokowi Serukan Setop Wacana Presiden Tiga Periode, Pengamat: Terlambat

Sehingga, orasi para mahasiswa bergeser ke titik 0,370 atau di Tugu Perjuangan.

Ketua HMI Cabang Majalengka, Agi Muhlis Bahari menegaskan, mereka meminta agar Jokowi segera bersuara terkait penolakan kenaikan harga BBM, kenaikan pajak yang kini naik 11 persen dan menolak wacana dirinya yang ingin berkuasa selama tiga periode.

“Dampak ke kenaikan BBM sendiri dirasakan langsung oleh kami sebagai mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, Jokowi diminta peka dan melihat suara rakyat yang tidak mengharapkan terjadinya kenaikan BBM, jabatan tiga periode dan penundaan Pemilu. Sebab tindakan itu telah melukai dan mencederai rakyat Indonesia pada umumnya,” tegasnya.

Menurutnya, di masa jabatan Jokowi saat ini, biaya perkuliahan justru mengalami kenaikan. Sehingga, seluruh mahasiswa yang tergabung dalam HMI Majalengka menolak rencana masa jabatan 3 periode Jokowi.

“Selain itu, di masa jabatan Jokowi justru biaya kuliah naik. Kita di sini mewakili masyarakat juga, di mana selama ini masyarakat mengeluhkan dan kesulitan membeli atau mencari bahan-bahan dapur, khususnya minyak goreng. Minyak goreng pernah berada di fase tidak ada, tapi saat kalau ada juga mahal harganya. Kepemimpinan Jokowi malah menyengsarakan kami,” ucapnya.

Baca Juga:Belum Terima Pemberitahuan Aksi Demo Besar-besaran Mahasiswa 11 April, Polisi: Sesuai UU Dapat Dibubarkan

Aksi yang berjalan sekitar dua jam itu mengundang para pengendara dan pengunjung Alun-alun Majalengka.

Kendati demikian, aksi berjalan kondusif. Sejumlah petugas dari kepolisian ikut mengamankan jalannya aksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini