Harga Daging Sapi di Kota Banjar Tembus Rp 160 Ribu per Kilogram pada H-1 Lebaran, Pedagang: Masih Bisa Naik Lagi

Alhamdulillah antusiasme masyarakat sangat tinggi, bisa dilihat dari kios depan dan belakang sangat padat dengan pembeli," ujar seorang penjual daging sapi.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 01 Mei 2022 | 10:17 WIB
Harga Daging Sapi di Kota Banjar Tembus Rp 160 Ribu per Kilogram pada H-1 Lebaran, Pedagang: Masih Bisa Naik Lagi
Penjual daging sapi melayani pembeli di salah satu los daging di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (26/2/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Harga daging sapi di Kota Banjar, Jawa Barat menyentuh angka Rp 160 ribu per kilogram pada H-1 Lebaran 2022 atau Minggu (1/5/2022).

Dari keterangan penjual daging sapi di Pasar Tradisional Banjar, tingginya harga daging sapi disebabkan oleh tingginya permintaan. Beberapa warga bahkan rela mengantri untuk mendapatkan daging sapi.

Melihat kondisi tersebut, bukan tak mungkin harga daging sapi bakal terus naik melebihi Rp 160 ribu per kilogrma.

Pengelola kios daging sapi, Andri mengatakan, antusiasme masyarakat untuk membeli daging sapi saat ini meningkat jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca Juga:Intip Inovasi Alat Prokes Buatan Satlantas Polresta Bogor, Ini Fungsinya

“Alhamdulillah antusiasme masyarakat sangat tinggi, bisa dilihat dari kios depan dan belakang sangat padat dengan pembeli. Mungkin karena tahun lalu ada pembatasan saat lebaran jadi sekarang pada belanja seperti biasa,” kata Andri kepada wartawan, Minggu (1/5/2022).

Andri menjelaskan, saat ini harga daging sapi di pasar tradisional Kota Banjar mencapai Rp 160 ribu per kilogram.

Namun harga tersebut bisa terus naik mengingat daya beli masyarakat yang cukup tinggi dan stok mulai habis.

“Pagi ini harganya sudah Rp 160 ribu, kemungkinan bisa naik lagi harganya gimana nanti suasana dan karena sapinya di Kota Banjar tinggal sedikit. Kalau harga kemarin itu Rp 150 ribu,” jelasnya.

Selanjutnya, karena kebutuhan masyarakat meningkat jelang Lebaran dalam satu hari kios milik Hj. Iin tersebut bisa menghabiskan sebanyak 27 ekor sapi.

Baca Juga:Resep Opor Ayam, Inspirasi Menu Lebaran untuk Keluarga Tercinta

“Hari kemarin kita menghabiskan sebanyak 20 ekor sapi lokal untuk dua kios, sementara pagi ini sudah 25 ekor dan akan menyembelih lagi 2 ekor,” pungkas Andri.

News

Terkini

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB

Beredar cuit lawan Ridwan Kamil juga gunakan kata Maneh yang membuat netizen heboh.

News | 11:04 WIB

Cara Ridwan Kamil memberikan pinned pada komentar di Instagram disorot publik.

News | 10:48 WIB

"Ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah

News | 10:18 WIB

"Alhamdulillah membaik, masih belum stabil penuh, tapi sudah bisa makan," ujar putra Umuh Muchtar itu.

News | 19:30 WIB

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

News | 16:25 WIB

P3DN digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalan penggunaan Produk Dalam Negeri.

News | 16:07 WIB

Sejumlah hasil lembaga survei mencatatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga di Pilpres 2024 cukup diperhitungkan.

News | 16:56 WIB

Keran kamar mandi dari Ateson home memiliki bentuk yang minimalis dan futuristik.

Lifestyle | 11:15 WIB

"Di Ranca Upas itu ada area habitat lutung Owa Jawa selain habitat mamalia. Kami pernah menemukan ada habitat kancil jiga," ujar Meiki.

News | 19:29 WIB

"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Dadang Supriatna.

News | 14:02 WIB

"Apa dasar hukumnya, karena hutan berstatus hutan lindung dan peruntukan hutan tidak dapat dipakai untuk kegiatan nonkehutanan," kata Dedi Gejuy.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak