SuaraJabar.id - Sandy Walsh mengaku kecewa berat karena tak bisa membela timnas Indonesia melawan Kuwait di babak kualifikasi Piala Asia 2023. Sandy tak bisa membela Indonesia karena proses naturalisasinya belum rampung.
"Saya datang ke sini dengan tujuan untuk melengkapi dokumen untuk mendapat paspor Indonesia dengan harapan besar prosesnya akan selesai tepat waktu agar saya bisa bergabung dengan timnas Indonesia melawan Kuwait di Kualifikasi Piala Asia beberapa hari mendatang,"
"Kami tahu bahwa itu akan membutuhkan banyak keberuntungan agar proses itu bisa tepat waktu. Sayangnya, kami tidak dapat memenuhi semuanya di tenggat waktu yang ada," kata Sandy Walsh seperti dikutip Suara Jabar, Minggu (5/6/2022).
Ditegaskan oleh Sandy bahwa dirinya sangat kecewa dengan kondisi ini. Ia kecewa karena sudah menghabiskan waktu dengan pelatih Shin Tae-yong dan sejumlah pemain timnas, berharap bisa tunjukkan penampilan terbaik.
Baca Juga:Sandy Walsh dan Jordi Amat Batal Bela Timnas Indonesia, Fachruddin Aryanto Tak Ambil Pusing
"Saya kecewa karena saya pikir kami bisa memberikan sesuatu yang spesial setelah menghabiskan waktu dengan tim dan pelatih,” tambahnya.
Meski kecewa belum bisa membela timnas Indonesia, Sandy yakin bahwa dalam beberapa waktu mendatang ia akan bisa menggunakan jersi Merah Putih.
“Untuk saat ini, saya akan mendukung tim dan negara saya ketika mereka berjuang untuk satu tempat di Piala Asia! Terima kasih untuk dukungannya. Saya akan berjumpa lagi dengan jersey Timnas secepatnya. Saya janji,” tutupnya.
Sebelumnya, Indonesia sempat akan diperkuat tiga pemain naturalisasi di Kualifikasi Piala Asia 2023 yaitu Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, tetapi itu tidak terjadi karena proses kewarganegaraan mereka belum tuntas.
Di Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, yang pertandingannya berlangsung pada 8-14 Juni 2022 di Kuwait, Indonesia bersaing dengan tuan rumah kualifikasi Kuwait, Yordania dan Nepal.
Baca Juga:Ucapan Spesial dari Shayne Pattynama dan Sandy Walsh di Hari Lahir Pancasila
Kuwait merupakan juara Piala Asia pada tahun 1980, peringkat kedua pada tahun 1976, ketiga pada tahun 1984 dan semifinalis pada tahun 1996. Adapun Yordania merupakan perempat finalis Piala Asia tahun 2004.
“Bola itu bundar. Kami akan bekerja maksimal untuk bersaing dengan Kuwait, Yordania dan Nepal, kata pelatih Shin Tae-yong.