Disdik Kota Cimahi Lakukan Ini untuk Cegah Sekolah Disusupi Khilafatul Muslimin

Organisasi Khilafatul Muslimin sendiri sempat eksis di Kota Cimahi.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 14 Juni 2022 | 19:50 WIB
Disdik Kota Cimahi Lakukan Ini untuk Cegah Sekolah Disusupi Khilafatul Muslimin
ILUSTRASI - Polisi menurunkan papan bertulis Khilafatul Muslimin dari rumah warga. [Antara]

SuaraJabar.id - Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono menegaskan, pihaknya sejauh ini belum mendeteksi adanya sekolah yang diduga berafiliasi dengan kelompok Khilafatul Muslimin.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengumumkan ada 30 sekolah yang diduga berafiliasi dengan Khilafatul Muslimin. Hal itu diungkapkan setelah polisi menangkap AS, yang disebut Menteri Pendidikan kelompok tersebut.

"Saya belum dapat info. Tapi Informasi dari temen-temen Kesbangpol maupun (kepolisian) tidak ada hubungan dengan sekolah dengan organisasi itu," kata Harjono saat dihubungi pada Selasa (14/6/2022).

Organisasi Khilafatul Muslimin sendiri sempat eksis di Kota Cimahi. Hal itu dibuktikan dengan adanya markas yang berada di Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Baca Juga:Kasus Khilafatul Muslimin: Pencegahan dan Penanganan Intoleransi Harus Diperkuat

Namun kini penanggungjawabnya sudah ditangkap polisi.

Eksistensi kelompok membuat Dinas Pendidikan Kota Cimahi tak ingin kecolongan. Harjono mengatakan, akan melakukan penyisiran. Pihaknya akan bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk melakukan upaya preventif.

"Kita harus menangnainya secara holilstik, karena sifatnya preventif. Nanti barangkali dari sekolah akan menyisir," ujar Harjono.

Sementara untuk pencegahan di sekolah, lanjut Harjono, sudah menjadi tujuan pendidikan secara nasional melalui Kurikulum Merdeka Profil Pelajar Pancasila yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020.

Salah satu ciri profil pelajar Pancasila itu kata dia adalah berkebinekaan global.

Baca Juga:Beijing Tunda Pembukaan Sekolah Tatap Muka, Gara-gara Kasus Covid-19 Naik Lagi?

"Artinya untuk bisa membentuk profil pelajar Pancasila yang berkebinekaan global tentu dari guru-guru sendiri harus terbebas dari paham-paham yang bersifat separatif, yang bersifat radikal, yang tidak sejalan dengan kebinekaan global," jelas Harjono.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini