Lima Alat Pendeteksi Tsunami Rusak, Warga Pesisir Selatan Cianjur Diminta Jeli Baca Tanda Alam

Kerusakan alat pendeteksi tsunami diduga akibat cuaca dan lamanya terpasang di perairan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 01 Agustus 2022 | 20:28 WIB
Lima Alat Pendeteksi Tsunami Rusak, Warga Pesisir Selatan Cianjur Diminta Jeli Baca Tanda Alam
DOKUMENTASI - Pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, masih dilanda gelombang tinggi, sehingga wisatawan diimbau untuk tidka berenang atau mendekati pantai seperti di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun. [ANTARA]

SuaraJabar.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyiagakan petugas dan relawan mereka di pesisir selatan Cianjur Jawa Barat untuk segera melakukan evakuasi jika terjadi bencana gempa bumi hingga tsunami di wilayah itu.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan warga pesisir selatan Cianjur untuk meningkatkan kewaspadaan akan ancaman gempa bumi hingga tsunami.

"BMKG meminta setiap pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi terjadinya hal terburuk. Terlebih saat ini, lima alat pendeteksi Tsunami Early Warning Sistem (TEWS) di laut selatan Cianjur tidak berfungsi," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur Senin (1/8/2022).

Rudi menjelaskan, alat pendeteksi tsunami yang terpasang di pesisir selatan Cianjur diantaranya Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta sudah lama tidak berfungsi namun sudah dilakukan pengecekan dari BNPB beberapa hari lalu, namun pihaknya belum bisa memastikan sudah terkoneksi atau belum.

Baca Juga:Puluhan Siswa SD Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai untuk Pergi Sekolah, Bupati Cianjur Tak Tahu Jumlah Jembatan Rusak

Kerusakan alat pendeteksi tsunami diduga akibat cuaca dan lamanya terpasang di perairan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

"Kalau kerusakan nya sudah beberapa tahun yang lalu dan sudah dilaporkan, baru beberapa hari lalu diperiksa BNPB, kami masih menunggu hasilnya," kata Rudi.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Cianjur, Fatah Rizal mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan BNPB dan BMKG terkait ancaman gempa bumi dan tsunami di laut Selatan Jawa termasuk di pesisir Cianjur karena selama ini masuk dalam zona merah bencana.

"Kami juga sudah menyiagakan 150 Relawan Tangguh Bencana (Retana) di tiga kecamatan untuk melakukan pengawasan dan segera melaporkan jika melihat tanda akan terjadinya bencana. Kami juga melakukan kesiapan seperti pemasangan dan penambahan rambu jalur evakuasi dan edukasi kebencanaan," katanya.

Sedangkan sejak beberapa hari terakhir, pihaknya sudah mendapat berbagai bantuan dari Pemprov Jabar termasuk rambu evakuasi dan bantuan logistik lainnya.

Baca Juga:Fakta Seputar BMKG Ungkap Potensi Tsunami Setinggi 10 Meter di Cilacap

"Kami juga mengimbau warga untuk jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana dan segera mengungsi," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini