"Pada 30 Maret 2021, KBRI Manila mengunjungi dan menyalurkan bantuan logistik bagi PMI ABK kapal Sky Fortune yang tengah berlabuh di Tabaco Port, Albay. Dalam kunjungan kekonsuleran tersebut, KBRI Manila menemui otoritas setempat untuk membahas penanganan permasalahan PMI ABK," tulis KBRI Manila di akun Facebook mereka pada 2 April.

Namun upaya ini ternyata tidak cukup. Otoritas Filipina masih menahan kapal tersebut, sementara pihak perusahaan seolah tidak peduli lagi dengan keberadaan para kru di sana.
"Mereka tidak diperbolehkan meninggalkan kapal dan pihak KBRI Manila sampai sekarang belum memberikan kepastian atas penyelesaian kasus mereka," katanya.
Sementara hingga 28 Juli 2022 kemarin, keluarga kru juga masih berkomunikasi dengan ITF. Lewat pesan WhatsApp, pihak ITF mengaku telah berusaha maksimal tetapi lagi-lagi otoritas Filipina menahan para kru di atas kapal.
Baca Juga:VIDEO Viral Tamu Kompak Hadir ke Acara Pernikahan Pakai Seragam SMA, Bikin Warganet Iri
Disebutkan pula otoritas sudah sepakat untuk merepatriasi para kru, tetapi harus ada orang lain yang menggantikan mereka karena kapal tidak boleh dibiarkan berlabuh tanpa ada kru di atasnya.
Karena itulah, @maimeichil kembali memohon doa agar masalah para kru MV Sky Fortune ini bisa segera diselesaikan, mulai dari mereka yang dikembalikan ke keluarga hingga mendapatkan gaji yang telah dijanjikan.
Tanggapan KBRI Manila

KBRI Manila juga telah memberikan tanggapan terbaru mereka mengenai masalah yang menjerat beberapa kru asal Indonesia. KBRI Manila mengklaim sudah melakukan sejumlah upaya strategis sejak beberapa bulan lalu.
"Kasus ini sudah termonitor dan tengah ditangani oleh KBRI sejak beberapa bulan lalu," jelasnya. "Kasus ini cukup rumit karena menyangkut beberapa kasus hukum antara ABK, pemilik kapal, pemerintah setempat, dan penerima kargo. KBRI dan aparat setempat sedang berupaya mencari jalan keluar agar segera selesai."