Fenomena Citayam Fashion Week Makan Korban, Camat Perempuan Ini Dicopot hingga Dikecam MUI Gara-gara Pose Bak Model

"Jika ibu bermaksud untuk mempromosikan Tenun Balai Panjang, maka tidaklah dengan cara 'murahan' ala anak-anak Citayam itu," kritik MUI Payakumbuh kepada sang camat.

Ari Syahril Ramadhan | Elvariza Opita
Senin, 08 Agustus 2022 | 06:30 WIB
Fenomena Citayam Fashion Week Makan Korban, Camat Perempuan Ini Dicopot hingga Dikecam MUI Gara-gara Pose Bak Model
Camat Payakumbuh Timur dicopot usai konten ala-ala Citayam Fashion Week buatannya dikecam MUI. (Instagram/@lambe_turah)

SuaraJabar.id - Fenomena Citayam Fashion Week beberapa waktu lalu memang membuat beberapa daerah lain latah alias ikut melakukannya. Bahkan beberapa pejabat ikut-ikutan turun meramaikan fenomena tersebut, baik di Dukuh Atas secara langsung atau daerah masing-masing.

Salah satunya pemilik akun TikTok @dewi.centong yang merupakan Camat Payakumbuh Timur, Sumatera Barat. Namun miris, niatnya mengadaptasi Citayam Fashion Week di daerahnya malah berujung pencopotan dari jabatan.

Kisah ini diakuinya sendiri lewat unggahannya di TikTok, yang belakangan kembali diviralkan oleh Instagram @lambe_turah.

"Aku seorang Camat di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Pernah ikutan membuat video viral ala-ala Citayam Fashion Week dengan nama Payakumbuh Fashion Week," tuturnya sebagai pembuka kisah, dikutip Suarajabar.id, Minggu (7/8/2022).

Baca Juga:Satpol PP Dumai Berjaga Antisipasi Peragaan Busana ala Citayam Fashion Week

Ia mengaku hanya berniat membuat konten, tanpa maksud melanggar norma-norma agama atau adat istiadat setempat.

"(Hingga) kemudian dikomenlah oleh salah satu lembaga MUI Kota Payakumbuh," sambungnya.

Kecaman oleh MUI Kota Payakumbuh itu yang disebutnya menjadi awal mula malapetaka dalam kariernya, sampai berujung dengan pencopotannya dari jabatan sebagai Camat Payakumbuh Timur.

"Karier yang aku bangun sekian lama hancur hanya gara-gara komen MUI yang sangat tidak objektif," kritik Dewi. "Dengan melaporkan aku ke Walikota Payakumbuh dan akhirnya aku di berhentikan jadi Camat di Payakumbuh Timur."

"Terima kasih MUI Kota Payakumbuh, sudah membuat hancur semua impian aku. Tapi yang anehnya daerah lain di Sumatera Barat yang membuat video seperti ini tidak di komen sama sekali," sambungnya.

Baca Juga:Dukun Bersertifikat Minta Bantuan Kekuatan Gaib Buat Lawan Pesulap Merah, Warganet: Terakreditasi BAN-PT

Akun @lambe_turah juga menunjukkan konten catwalk yang diunggah Dewi di Instagram-nya, yang kemudian menuai komentar pedas dari MUI Payakumbuh. Lewat caption-nya, terungkap Dewi melakukan aksi lenggak-lenggok itu di Simpang Benteng.

Ia mengaku terinspirasi dari aksi Wali Kota Pariaman, Genius Umar, beserta istri yang pernah menjajal Citayam Fashion Week sambil mengenakan sulaman khas kota setempat.

"Dari sinilah Iwi terinspirasi buat ala-ala itu yang lagi viral, namun bukan di Jakarta sana, cukup di Simpang Benteng aja, yang mana Simpang Benteng juga salah satu tempat bersejarah di Kota Payakumbuh dengan menampilkan Tenun Balai Panjang," jelas Dewi di caption unggahannya.

Konten ini yang kemudian mendapat kecaman dari MUI Payakumbuh. MUI Payakumbuh menilai konten tersebut tidak sesuai dengan norma agama dan adat istiadat yang berlaku.

"Jangan latah mengikuti apa yang sedang tren/viral, karena ibu adalah pejabat publik yang akan menjadi contoh/tauladan bagi masyarakat," tutur MUI Payakumbuh mengusulkan.

MUI Payakumbuh juga menyoroti gaya berpakaian Dewi meski yang bersangkutan telah mengenakan jilbab. "Apalagi model fashion yang Ibu ikuti tersebut adalah tabarruj orang-orang jahiliyah yang dikecam dalam Syari'at (QS al-Ahzab: 33)," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak