"Namanya orang kerja ada yang bertahan ada yang enggak. Nggak papa, ayah dulu juga gitu. Dah ayo makan dulu," jawab ayah sender.
Mendengar perkataan sang ayah, sender pun mengaku menangis sesegukan.
Dia memang tak mengaku ke orang tuanya bahwa terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) karena takut mendapatkan omelan marah.
"Karena aku nyari kerja udah sambil nangis-nangis tiap malem tiap salat, tapi nggak tahunya di PHK alesannya pengurangan karyawan. Tapi pas aku crosscheck ternyata ponakannya bosku gantiin posisiku. Ya Allah mau nangis banget tapi harus ikhlas," pungkasnya.
Sender yang menjadi anak perempuan tunggal dan cucu pertama pun mengaku campur aduk.
Dia merasa sedih, terharu, lega dan malu ketika membeberkan kenyataan dan perlakuan orang tua ke dirinya.
Cuitan itu seketika mencuri atensi warganet hingga menuai beragam tanggapan di kolom komentar.
"Ini definisi ortu sebagai “rumah” tempat kembali. Mereka selalu menerima gimana pun anaknya, menenangkan dan memberikan waktu anaknya buat bangkit," tulis @dhewa***.
"Aaaa ikut sedih bacanya, gapapa nder jangan berkecil hati. Rejeki nggak melulu tentang duit, tapi keluarga yang selalu ada dan bisa jadi rumah buat kita juga salah satu rejeki yang berharga banget. Sehat selalu sender dan keluarga, semangat ya," tutur @asa***.
"Anak pertama emang kek gitu sih, susah banget nyeritain masalah-masalah gitu. Bawaannya kalau ada masalah ya nutupin karena nggak mau bebanin ortu, terus dengan keras kepala bilang ke diri sendiri "Gue bisa ngatasin ini." Nggak, lu nggak bisa. Lu mentok. Lu butuh bantuan, tapi lidah lu kelu," ungkap @seme***.
Saat artikel ini disusun, cuitan itu telah mendapatkan lebih dari 18 ribu tanda suka dan ribuan kali dibagikan.