Lagi, Jawa Barat Jadi Penyumbang Terbesar Kedua Kasus COVID-19 Nasional

Jumlah warga yang meninggal dunia akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 tercatat bertambah 19 orang menjadi total 157.296 orang.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 18 Agustus 2022 | 05:00 WIB
Lagi, Jawa Barat Jadi Penyumbang Terbesar Kedua Kasus COVID-19 Nasional
ILUSTRASI warga menjalani tes COVID-19. [Antara]

SuaraJabar.id - Kasus harian COVID-19 di Jawa Barat menjadi yang tertinggi kedua di Indonesia, yakni 1.071 kasus.

Data tersebut berdasarkan laporan dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19. angka kasus COVID-19 harian di Indonesia pada Rabu (17/8/2022) siang mencapai 5.263 kasus.

Provinsi dengan kasus hariab COVID-19 sendiri diduduki oleh DKI Jakarta dengan 2.404 kasus baru kemudian diikuti oleh Jawa Barat dengan 1.071 kasus baru, Banten dengan 654 kasus baru, Jawa Timur dengan 388 kasus baru, dan Bali dengan 134 kasus baru.

Dengan tambahan 5.263 kasus pada Rabu (17/8/2022) siang, jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Indonesia sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020 sampai sekarang seluruhnya 6.297.484 kasus.

Baca Juga:Sebut Nilai PBB di DKI Paling Tinggi, Anies : Kami Tak Ingin Warga Jakarta Terusir

Penderita COVID-19 yang sudah sembuh pada Rabu siang bertambah 4.324 orang menjadi total 6.087.056 orang dengan tambahan paling banyak berasal dari DKI Jakarta (2.141 orang) disusul Jawa Barat (930 orang), Jawa Timur (408 orang), Banten (394 orang), dan Bali (127 orang).

Jumlah warga yang meninggal dunia akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 tercatat bertambah 19 orang menjadi total 157.296 orang.

Penderita COVID-19 yang masih menjalani karantina dan perawatan tercatat bertambah 910 orang menjadi total 53.132 orang. Selain itu ada 5.163 orang yang masuk dalam kategori suspek COVID-19.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada 85.180 spesimen di jaringan laboratorium di seluruh Indonesia, angka positivity rate spesimen harian 11,4 persen dan angka positivity rate orang harian sebesar 13,79 persen. Angka positivity rate merupakan perbandingan jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah pemeriksaan yang dilakukan.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa Indonesia sudah memiliki modal imunitas yang jauh lebih baik memasuki tahun ketiga pandemi COVID-19.

Baca Juga:Update Praperadilan Tersangka Korupsi Honor Pemakaman Covid-19 Pemkab Jember

Menurut hasil survei serologi ketiga yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, sebanyak 98,5 persen populasi di Indonesia telah memiliki kekebalan terhadap COVID-19.

Namun, Dicky mengingatkan bahwa pandemi belum sepenuhnya usai. Oleh karena itu, kegiatan pemeriksaan, pelacakan, dan penanganan kasus serta kampanye penerapan protokol pencegahan COVID-19 harus terus dilakukan untuk menekan penularan penyakit itu. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini