Protes Kenaikan Harga BBM, Mahasiwa Boyong 45 Kursi dan Mimbar DPRD Kota Tasikmalaya ke Jalan

"Hanya 15 wakil rakyat yang mau menerima aspirasi kami. Sisanya tak hadir," ujar korlap aksi.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 08 September 2022 | 22:22 WIB
Protes Kenaikan Harga BBM, Mahasiwa Boyong 45 Kursi dan Mimbar DPRD Kota Tasikmalaya ke Jalan
Mahasiswa yang tergabung Aliansi BEM Tasikmalaya (ABT) menduduki gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022).ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.

SuaraJabar.id - Aksi penolakan kenaikan harga BBM terus bergulir di sejumlah daerah di Indonesia. Di Kota Tasikmalaya, mahasiswa masuk ke Ruang Paripurna Gedung DPRD Kota Tasikmalaya kemudian membawa 45 kursi dan mimbar ke jalan.

“Aksi membawa kursi dan mimbar ke jalan raya sebagai simbol kekecewaan dengan DPRD. Karena hanya 15 wakil rakyat yang mau menerima aspirasi kami. Sisanya tak hadir,” ujar korlap aksi, Sadid Farhan usai aksi.

Aksi tersebut merupakan aksi gabungan dari elemen mahasiswa, pelajar dan masyarakat.

Awalnya mereka menggelar aksi penolakan harga BBM Simpang Tiga Jati yang lokasinya cukup dekat dengan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya sejak pukul 14.00 WIB.

Baca Juga:Emak-emak pun Ikut Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di Banyumas, Bawa Sapu dan Peralatan Rumah Tangga

Menjelang magrib, massa aksi merangsek ke Gedung DPRD Kota Tasikmalaya dan menduduki ruang rapat paripurna.

Mahasiswa yang tergabung Aliansi BEM Tasikmalaya (ABT) mengeluarkan kursi anggota dewan di gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022).  ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.
Mahasiswa yang tergabung Aliansi BEM Tasikmalaya (ABT) mengeluarkan kursi anggota dewan di gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.

kedatangan ke DPRD Kota Tasikmalaya ini sekaligus membawa 10 tuntutan aspirasi.

Mulai dari mencabut kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM, menuntut pemerintah untuk membuka data subsidi BBM Rp 502 triliun.

Lalu melakukan edukasi masyarakat terkait energi baru dan yang terbarukan, mendesak untuk melakukan pembangunan tata ruang yang ramah lingkungan hingga pembatasan emisi, dan penggunaan energi mix.

“Pemerintah juga memperjelas pengklasifikasian penerima subsidi BBM, menaikan UMR agar daya beli masyarakat meningkat di tengah inflasi yang terjadi,” katanya.

Baca Juga:Cara Daftar Beasiswa Merdeka Pendidikan, Dapat Rp 2,5 Juta untuk Siswa SMA dan Mahasiswa

Pihaknya akan datang kembali jika tuntutan tak dipenuhi dalam seminggu kedepan dengan massa lebih banyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini