Belasan Ribu Buruh di Sukabumi Terkena PHK, Tanda Resesi Global di Depan Mata?

Sektor industri padat karya yang memiliki pasar atau buyer di luar negeri, khusus Eropa dan Amerika, saat ini tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 21 September 2022 | 17:58 WIB
Belasan Ribu Buruh di Sukabumi Terkena PHK, Tanda Resesi Global di Depan Mata?
ILUSTRSI - Aktivitas produksi di PT Sansan Saudaratex Kota Cimahi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

"Dulu ada yang namanya insentif pajak untuk pelaku usaha. Tapi sesuai aturan bantuan tersebut sudah tak lagi berlanjut untuk sektor industri tekstil. hanya untuk Klasifikasi perusahaan tertentu sesuai Klasifikasi Lingkup Usaha (KSU)," pungkas Sudarno.

Sebelumnya, Ayhan Kose, wakil presiden Bank Dunia untuk Pertumbuhan, Keuangan, dan Institusi yang Berkeadilan, mencatat bahwa karena kenaikan suku bunga sangat sinkron di seluruh negara, mereka bisa "saling memperparah" dalam memperketat kondisi keuangan dan mempertajam perlambatan pertumbuhan global.

"Para pembuat kebijakan di negara-negara emerging markets dan berkembang harus siap untuk mengelola potensi dampak dari pengetatan kebijakan yang sinkron secara global," kata Kose.

Serangkaian krisis keuangan di negara-negara emerging markets dan berkembang akan merugikan mereka, menurut penelitian tersebut.

Baca Juga:Karyawan Terkena PHK Bisa Dapat BSU, Berikut Syarat Lengkapnya

"Kekhawatiran mendalam saya adalah bahwa tren ini akan bertahan, dengan konsekuensi jangka panjang yang menghancurkan orang-orang di negara-negara emerging markets dan berkembang," kata Presiden Bank Dunia David Malpass.

"Untuk mencapai tingkat inflasi yang rendah, stabilitas mata uang, dan pertumbuhan yang lebih cepat, pembuat kebijakan dapat mengalihkan fokus mereka dari mengurangi konsumsi ke meningkatkan produksi," kata Malpass.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak