SuaraJabar.id - Dedi Mulyadi belakangan jadi sorotan terkait perceraian dengan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. Diterpa isu perceraian ini, Dedi Mulyadi masih tetap fokus blusukan ke masyarakat kecil.
Pada unggahan akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, ia mengunjungi salah satu warga bernama Mang Ujang yang mengalami kebutaan selama 15 tahun.
"Mang ujang mengalami kebutaan sejak 15 tahun lalu. Tapi dia tetap bekerja menanam singkong di tanah kosong milik sebuah perusahaan," tulis caption Dedi dalam unggahan terbarunya itu.
Dalam unggahan itu, Dedi Mulyadi tengah menuntun Mang Ujang ke tempat menanam singkong. Terlihat dalam foto yang diunggah itu, Dedi membatnu Mang Ujang menarik singkong.
Baca Juga:Ungkap Kegalauan Saat Bercerai dengan Sang Istri, Tak Menghalangi Dedi Mulyadi Bersedekah
"Hasil panen tanaman itu dia bagikan kepada tetangga. Sisanya dia jual dan mendapatkan uang Rp300 ribu. Selain untuk makan, dia masih bisa menyisihkan untuk infaq setiap hari Jum'at," ungkap Dedi.
"Saya akan membawa Mang Ujang berobat. Setiap kesulitan, ada kemudahan dan dalam cobaan selalu ada hikmah yang tersimpan,"
Sebelumnya, anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyampaikan sebuah pesan 'menyayat hati' menjelang sidang gugatan perceraian dengan istrinya, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.
“Meski sakit beban pijakan, demi kamu aku akan tetap bertahan,“ demikian Dedi melalui telepon seluler, sambil mengirimkan sebuah video yang diunggah di laman instagram @dedimulyadi71, Minggu.
Dedi Mulyadi mengunggah sebuah video lomba panjat pinang yang biasa digelar saat momentum 17 Agustusan, yang disambung dengan video kebahagiaan Dedi Mulyadi bersama putri bungsunya Hyang Sukma Ayu.
Baca Juga:Sedih Digugat Cerai Sang Istri, Ini Profil dan Biodata Kang Dedi Mulyadi
Dalam video dengan soundtrack yang memilukan, terlihat Dedi berada di posisi bawah dalam lomba panjat pinang. Ia diinjak-injak oleh peserta lomba panjat pinang lainnya sambil 'meringis' menahan beban dan sakit.
Kemudian bersambung dengan rekaman video Dedi dengan si bungsu, menggambarkan sebuah kebahagiaan dalam kebersamaan antara bapak dan anak.
Dalam captionnya disebutkan “Bersama putri cantikku Hyang Sukma Ayu, hidup terasa ringan untuk tetap tegar bertahan,“ demikian katanya.
“Meski sakit, aku akan bertahan,“ demikian kata Dedi Mulyadi.