Ratusan Orang Meninggal di Tragedi Kanjuruhan, Pendiri Viking Persib Club Kehilangan Banyak Sahabat

"Harusnya dijaga, agar sepak bola itu menjadi sarana hiburan yang paling ditunggu ya, menjaganya semuanya," jelas Herru Joko.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 02 Oktober 2022 | 20:32 WIB
Ratusan Orang Meninggal di Tragedi Kanjuruhan, Pendiri Viking Persib Club Kehilangan Banyak Sahabat
Seorang suporter Arema FC (Aremania) membawa bunga di depan Stadion Kanjuruhan, Malang, jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc]

SuaraJabar.id - Duka mendalam atas meninggalnya seratus lebih Aremania pada tragedi Kanjuruhan yang terjadi pascapertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam kemarin juga dirasakan oleh Herru Joko.

Salah satu pendiri Viking Persib Club itu turut memberikan belasungkawa terhadap tragedi Kanjuruhan. Ia mengaku pihaknya turut kehilangan banyak sahabat pada tragedi itu.

"Kami sangat menyesali adanya kejadian itu ya, kami sedih banget, yang pasti itu harus menjadi kejadian yang terakhir dan tidak ada lagi," ujar Herru Joko, Minggu (2/10/2022).

Kejadian ini turut mempengaruhi jalannya Liga 1 Indonesia dan membuat dua pertandingan antara PSIS vs Bhayangkara FC dan Persib Bandung vs Persija Jakarta ditunda.

Herru turut menyambut baik penundaan jalannya Liga 1 ini, termasuk laga Persib Bandung vs Persija Jakarta yang sejatinya akan digelar pada Minggu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sore.

"Hari ini kita berduka, masa kita main bola, menonton bola, kita berteriak, yang pasti hari ini adalah hari yang sangat berduka buat sepak bola Indonesia," ungkap Herru.

Dirinya lanjut berharap, kejadian tersebut akan menjadi yang terakhir di Indonesia, terlebih sepak bola merupakan hal yang penting untuk negara ini.

"Harusnya dijaga, agar sepak bola itu menjadi sarana hiburan yang paling ditunggu ya, menjaganya semuanya," jelas Herru.

"Boleh membuat sepak bola industri, tapi harus industri yang aman buat suporternya, jangan sampai terjadi lagi. Semua stakeholder yang terlibat industri sepak bola harusnya meningkatkan kinerjanya," sambungnya.

"Semuanya termasuk suporter juga, panpel, kepolisian, semuanya harus fokus ya, untuk menjadikan sepak bola ini hiburan yang layak dan aman untuk semua kalangan," pungkasnya.

Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah adanya kericuhan usai pertandingan antara Arena FC menghadapi Persebaya Surabaya di mana ribuan suporter memasuki paksa lapangan.

Akibat hal ini, pihak kepolisian bereaksi dengan melepaskan tembakan gas air mata dan suasana menjadi tak beraturan. Selain itu dikabarkan DVI untuk sementara tercatat ada 125 korban jiwa pada tragedi ini. [Antara]

Baca Juga:Polisi Sudah Prediksi Kerusuhan di Kanjuruhan dan Minta PT LIB untuk Ubah Jadwal Tanding Arema FC Vs Persebaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini