Gas Air Mata Jadi Pemicu Tragedi Kanjuruhan, Prof Kikiek: Mereka tidak Didesain untuk Pengamanan Sepak Bola

"Nah pertanyaan saya, kenapa polisi dan aparat keamanan masih membolehkan?" ujar Prof Kikiek.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 04 Oktober 2022 | 13:04 WIB
Gas Air Mata Jadi Pemicu Tragedi Kanjuruhan, Prof Kikiek: Mereka tidak Didesain untuk Pengamanan Sepak Bola
Prof Kikiek usai menghadiri Diskusi Nasional Revitalisasi Kompolnas di Era Digital di Universitas Langlangbuana, Kota Bandung pada Selasa (4/10/2022). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Pelarangan tersebut tentu saja ada alasannya. Dalam Tregedi Kanjuruhan penggunaan gas air mata membuat penonton panik sehingga kekacauan tak bisa terhindarkan.

Menyaksikan sepak bola beda dengan menuju palagan atau kerusuhan. Dari awal masuk stadion, pastinya penonton sudah menjalani pemeriksaan. Ini yang harus disadari.

Yang jelas penggunaan gas air mata dalam pertandingan sepak bola itu tidak dibenarkan, walaupun mungkin di Kanjuruhan, pihak keamanan memiliki alasan lain sehingga perlu dilakukan.

Sejumlah pihak menuding tindakan aparat keamanan dalam penanganan kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan berlebihan.

Baca Juga:Valentino Jebret Menangis di Depan Deddy Corbuzier: Shock Kaya Kena Mental

Seandainya tidak ada tembakan gas air mata, mungkin tidak ada korban jiwa yang berjatuhan.

Perlu diingat pula di Stadion Kanjuruhan semuanya suporter tuan rumah, tidak ada Bonek karena sejak awal sudah dilarang datang ke Malang untuk menghindari bentrokan.

Kalaupun untuk menghalau suporter, cukup gunakan meriam air (watercanon) yang risiko cederanya lebih kecil. Atau di stadion juga pastinya terparkir mobil pemadam kebakaran yang bisa digunakan untuk menyemprotkan air ke suporter.

Dalam aturan FIFA, mobil pemadam kebakaran harus ada di stadion ketika ada pertandingan.

Dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations ada juga penjelasan mengenai manajemen kerumunan (crowd) yang seharusnya pihak keamanan sudah memiliki rencana dan strategi untuk mengantisipasi kejadian terburuk.

Baca Juga:Kondisi Terkini Stadion Kanjuruhan, Masih Tersisa Puing Sisa Kericuhan Hingga Karangan Bunga dari Bonek

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak