SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengataan dirinya sempat di-bully oleh masyarakat lantaran terambat merealisasikan program infrastruktur jalan mulus.
Namun Ridwan Kamil menargetkan program infrastruktur jalan mulus bisa direalisasikan atau tuntas pada akhir masa jabatannya, yakni pada tahun 2023.
"Jadi cuma telat saja. Saya janji jalan mulus, tapi anggaran hilang Rp 10 triliun oleh COVID-19. Itu sempat dibully oleh masyarakat yang tidak paham," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Selasa (4/10/2022).
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan seharusnya program infrastruktur seperti jalan mulus bisa tuntas dalam dua tahun ini.
Akan tetapi, kata dia, dikarenakan anggaran Pemprov Jabar dialihkan untuk penanggulangan pandemi COVID-19, program jalan mulus mengalami perlambatan.
Menurut dia, janji merealisasikan program jalan mulus akan ditunaikan mengingat anggarannya sudah disiapkan di APBD 2023.
"Kalau yang sekarang saya full-kan 2023 di sisa jabatan janji jalan mulus saya bisa tingkatkan," katanya.
Ia mengatakan menjelang akhir tahun ini ada dua proyek infrastruktur yang akan ia lunasi lebih dulu.
Kedua proyek infrastruktur itu ialah Menara Kujang Sapasang di Jatigede, Sumedang, dan Masjid Al Jabbar Gedebade, Bandung.
"Saya tunggu-tunggu dua ya. Pertama Masjid Al Jabbar sama di Kabupaten Sumedang menara kembar," kata dia.
Sementara itu, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menyiapkan strategi untuk memperbaiki jalan dan menangani jembatan rusak di Jawa Barat.
"Selain melakukan beberapa pengerjaan jalan mulus dan jembatan mantap, kami juga akan berkoordinasi dengan Bappenas dan Kementerian PUPR untuk pembiayaan anggarannya," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono.
Perbaikan ini merupakan program "Jalan Mulus" yang termasuk bagian dari janji kampanye dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang akan berakhir masa jabatannya pada September 2023.
Bambang mengatakan kondisi jalan yang rusak di Jawa Barat mencapai 450 kilometer dan harus segera direkonstruksi dengan cara membongkar dan membangun kembali jalan baru sehingga membutuhkan biaya yang tinggi.
"Kalau dihitung rekonstruksi itu biayanya bisa mencapai Rp1,9 triliun. Kondisi jalan di Jawa Barat hampir 73 persen sudah melebihi umur teknis," kata dia. [Antara]
Baca Juga:Gedung Pemerintah Provinsi Jabar Kebanjiran, Bagaimana Nasib Dokumen Kantor?