Kota Cimahi Dikepung Titik Bencana, Walkot Ngatiyana: yang Biasa Tak Banjir, Jadi Banjir

"Kondisi di Cimahi dengan hujan besar dan ada air kiriman dari Bandung Barat terjadilah banjir,"

Galih Prasetyo
Rabu, 05 Oktober 2022 | 18:17 WIB
Kota Cimahi Dikepung Titik Bencana, Walkot Ngatiyana: yang Biasa Tak Banjir, Jadi Banjir
Wali Kota Cimahi Ngatiyana pada pelaksanaan upacara HUT RI ke-77 di Lapangan Rajawali, Kota Cimahi pada Rabu (17/8/2022). [HO-Pemkot Cimahi]

SuaraJabar.id - Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan, ada 41 titik bencana alam yang terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Kota Cimahi pada Selasa (4/10/2022).

"Akibat hujan deras kemarin, ada kiriman air dari atas sehingga terjadi banjir di Cimahi. Total ada 41 titik banjir, bahkan daerah yang biasanya nggak pernah banjir kemarin itu banjir juga," terang Ngatiyana kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).

Dirinya mengungkapkan, penyebab berbagai bencana alam yang mengepung wilayah Kota Cimahi dikarenakan hujan deras, yang ditambah kiriman air dari wilayah atas Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Kondisi di Cimahi dengan hujan besar dan ada air kiriman dari Bandung Barat terjadilah banjir. Titik yang biasa tidak banjir pun jadi banjir," katanya.

Baca Juga:Diterjang Banjir, Warga Pondok Karya: Laptop dan TV pada Terendam

Ngatiyana mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengentaskan persoalan banjir di Kota Cimahi. Termasuk di titik langganan seperti
Jalan Amir Mahmud, Jalan Mahar Martanegara, dan kawasan Melong, Cimahi Selatan.

"Langkah penanganannya ini sekarang kita sedang melakukan pembenahan drainase dan perbaikan, mudah-mudahan mengurangi potensi banjir saat hujan deras karena potensi cuaca ekstrem masih ada," kata Ngatiyana.

Untuk keberadaan kolam retensi di Pasirkaliki, Cimahi Utara, Ngatiyana mengakui saat ini belum berfungsi maksimal lantaran belum rampung 100 persen. Rencananya Kolam Retensi Pasir Kaliki memasuki tahap penyelesaian akhir pembangunan sehingga ditargetkan bisa menampung air hingga 50 ribu liter.

"Embung yang ada di Pasir Kaliki memang belum maksimal karena belum selesai 100 persen. Pembangunan selesai sepenuhnya di tahun 2023 dan dibuat permanen. Jadi bisa menampung 50 ribu liter air," ujar Ngatiyana.

Kemudian upaya pengentasan banjir di Kelurahan Melong dengan membuat embung, sampai saat ini disebut masih terkendala oleh pembebasan lahan di Margaasih, Kabupaten Bandung. Pengentasan banjir tersebut melibatkan daerah lain.

Baca Juga:Nuraninya Ramai Disorot, Ucapan Duka DPRD Jatim atas Tragedi Kanjuruhan Banjir Kritik Pedas

"Banjir Melong masih tahap komunikasi dengan Kabupaten Bandung untuk membangun embung, karena ini kan irisan antar kabupaten dan kota perlu kerjasama yang baik. Nanti dibawa ke provinsi, sehingga nanti yang menanganinya provinsi karena ini melibatkan Cimahi dan Kabupaten Bandung," ujar Ngatiyana.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini