Dikira Maling, Warga Sukabumi Syok Temukan Pelajar Bersimbah Darah Tak Sadarkan Diri di Kandang Ayam

"Kemungkinan korban dikejar oleh dua pelaku itu sehingga bisa sampai ke daerah sini," ujar saksi.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 10 Oktober 2022 | 20:41 WIB
Dikira Maling, Warga Sukabumi Syok Temukan Pelajar Bersimbah Darah Tak Sadarkan Diri di Kandang Ayam
ILUSTRASI garis polisi [Suara.com/Wivy]

SuaraJabar.id - Seorang pelajar berinisial R (17) tewas usai menjadi korban pembacokan di di Kampung Pasar RT 01/03 Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Dari keterangan warga di lokasi dugaan pembacokan siswa SMK yang terjadi pada Sabtu (8/10/2022) dini hari itu, mereka tak terdengar suara teriakan minta tolong dari lokasi kejadian.

Seorang warga setempat bernama Tuti Yanah (65) mengatakan, berdasarkan keterangan dari anaknya, terdengar suara seperti orang terjatuh sebelum warga menemukan korban.

"Mendengar suara orang jatuh. Dia (anak Tuti) kira maling ayam karena lokasi jatuh dekat kandang ayam (kandang ayam dekat lokasi kejadian)," kata Tuti, Senin (10/10/2022).

Baca Juga:Sungai Cibareno Ngamuk, Jembatan Rusak dan Pabrik Tahu Lenyap Terbawa Arus

Tak lama setelah itu, ada warga yang berteriak maling lalu diikuti warga lainnya untuk mengecek. Ternyata, yang ditemukan bukanlah maling, melainkan korban R yang sudah berlumuran darah dan tak sadarkan diri. Tuti menduga korban dikejar oleh terduga pelaku sampai tiba di wilayah Kampung Pasar RT 01/03 tempat tinggalnya.

Tuti menyebut anaknya melihat ada terduga pelaku yang berjumlah dua orang berlari menyusuri rel kereta api. Salah satu di antara terduga pelaku disebut Tuti membawa senjata tajam jenis celurit.

"Kemungkinan korban dikejar oleh dua pelaku itu sehingga bisa sampai ke daerah sini (Kampung Pasar RT 01/03 tempat tinggalnya)," ujarnya.

"Waktu itu korban sempat dikerumuni warga, lalu dilarikan ke RSUD Sekarwangi oleh mobil yang kebetulan melintas untuk dibawa dan diberi penanganan," imbuh Tuti.

Reporter Sukabumiupdate.com--jejaring Suara.com sudah berusaha mendatangi sekolah R untuk mendapat keterangan lebih lanjut, namun tidak diberi izin oleh pihak keamanan sekolah dengan alasan pihak yang bersangkutan tidak ada di lokasi.

Baca Juga:Banjir Bandang di Cisolok Sukabumi, Pabrik Tahu Hingga Jembatan Hanyut, BPBD: 12 Jiwa Mengungsi

Sebelumnnya, detik-detik dugaan pembacokan ini juga diceritakan teman korban sekaligus saksi. Dia yang sesama pelajar salah satu SMK di Cibadak mengaku dipukuli para terduga pelaku yakni gerombolan bermotor yang menyerang tanpa alasan jelas.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak