Rekomendasi TGIPF: Sudah Sepatutnya Ketum dan Exco PSSI Mengundurkan Diri

Tidak hanya Iwan Bule yang direkomendasikan untuk mundur sebagai ketum PSSI. Di rekomendasi TGIPF, para anggota Exco juga diminta untuk meletakkan jabatannya.

Galih Prasetyo
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 19:00 WIB
Rekomendasi TGIPF: Sudah Sepatutnya Ketum dan Exco PSSI Mengundurkan Diri
Ketua PSSI Iwan Bule - Daftar Ketua PSSI Paling Kontroversial (Instagram/@mochamadiriawan84)

SuaraJabar.id - Tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan hari ini, Jumat (14/10) telah memberikan laporan kepada Presiden Jokowi.

Ada 9 rekomendasi dan sejumlah kesimpulan yang diberikan TGIPF kepada Presiden Jokowi. Pada poin kelima, TGIPF menyebut bahwa sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur dari posisinya.

Tidak hanya Iwan Bule yang direkomendasikan untuk mundur sebagai ketum PSSI. Di rekomendasi TGIPF, para anggota Exco juga diminta untuk meletakkan jabatannya.

"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang, dimana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang," tulis rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga:Temuan TGIPF dari CCTV Kanjuruhan: 'Proses Jatuhnya Korban lebih Mengerikan'

Dalam poin pertama, TGIPF juga menyebut bahwa tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 pasca laga Arema vs Persebaya terjadi karena PSSI dan pemangku kepentingan kompetisi liga Indonesia tidak profesinal.

Menurut rekomendasi TGIPF, pihak PSSI dan pemangku kepentingan kompetisi tidak memahami tugas dan peran masing-masing.

Selain itu pihak PSSI dan pemagku kepentingan kompetisi sepak bola nasional cenderung mengabaikan peraturan dan standar yang dibuat sebelumnya, serta saling lempar tanggung jawab.

"Sikap dan praktik seperti ini merupakan akar masalah yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola kita, sehingga
dibutuhkan langkah-langkah perbaikan secara drastis namun terukur untuk membangun peradaban baru dunia sepakbola nasional,"

Baca Juga:TGIPF: Izin Liga 1 Tidak akan Keluar jika PSSI Belum Berubah!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini