Batal Mogok Produksi, Harga Tahu dan Tempe di Cimahi Naik, Ukuran Diperkecil

Tahu dan tempe pun masih tersedia di pasar tradisional. Namun kini harganya sedikit mengalami kenaikan. Termasuk di pasar tradisional di Kota Cimahi.

Andi Ahmad S
Senin, 17 Oktober 2022 | 17:48 WIB
Batal Mogok Produksi, Harga Tahu dan Tempe di Cimahi Naik, Ukuran Diperkecil
Tahu dan tempe berbahan dasar kedelai yang sudah selesai diproduksi. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJabar.id - Aksi mogok produksi tahu dan tempe di wilayah Jawa Barat batal dilaksanakan. Semula, stop produksi bakal digelar 17-19 Oktober 2022.

Tahu dan tempe pun masih tersedia di pasar tradisional. Namun kini harganya sedikit mengalami kenaikan. Termasuk di pasar tradisional di Kota Cimahi.

Seperti yang terpantau di Pasar Atas Baru Kota Cimahi pada Senin (17/10/2022). Tahu per bungkus isi 10 yang biasanya dijual Rp 5.000 kini naik menjadi Rp 5.500. Sementara harga satu papan tempe yang sebelumnya dijual Rp 7.500, kini dijual seharga Rp 8.000.

"Sudah mulai naik, tapi naiknya juga nggak terlalu tinggi. Tahu sebungkusnya cuma naik Rp 500, tahu juga cuma Rp 500 sampai Rp 1.000 per papan," tutur Uje (32) salah seorang pedagang tahu dan tempe.

Baca Juga:Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Tradisional Jember Meroket, Cabai Merah Dibanderol Hingga Rp40 Ribu per Kg

Khusus tempe, kata Uje, selain harganya naik ukurannya juga diperkecil sejak dari prosuden. Dikatakannya, naiknya harga tahu dan tempe hingga memperkecil ukurannya itu dilakukan lantaran harga kedelai yang masih terbilang tinggi di pasaran.

Uje mengungkapkan, imbas kenaikan harga kedelai berdampak pada harga jual tahu dan tempe, penurunan omzet signifikan. Untuk itu ia sepakat menaikkan harga jual tahu dan tempe.

"Ya berpengaruh ke pendapatan. Sehari itu keuntungan bersih berkisar Rp 500 ribu, sekarang ya agak turun mungkin sekitar Rp 300 ribu sehari. Kalau nggak naik ya sulit juga, karena kan dari Cibuntunya juga sudah naik," ungkap Uje.

Sementara itu Kepala UPT Pasar pada Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi Andri Gunawan memastikan ketersediaan tahu dam tempe di pasaran tetap terjaga karena pedagang dan perajin tetap berjualan dan memproduksi tanpa ada rencana mogok produksi.

"Tahu tempe dipastikan tetap ada. Semoga daya beli masyarakat bisa tetap menjangkau harga pangan yang naik termasuk tahu dan tempe," kata Andri.

Baca Juga:Dihimpit Kenaikan Harga Kedelai, Sejumlah Perajin Tahu dan Tempe di Karawang Tolak Harga Naik, Alasannya Begini

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini