Ingatan Cahayu Masih Terganggu Sebulan Setelah Tragedi Kanjuruhan

Penyintas Tragedi Kanjuruhan itu masih mengalami trauma.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 04 November 2022 | 15:24 WIB
Ingatan Cahayu Masih Terganggu Sebulan Setelah Tragedi Kanjuruhan
Cahayu, penyintas Tragedi Kanjuruhan saat ditemui awak media didampingi kedua orang tua di kediamannya. [Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia]

SuaraJabar.id - Tragedi Kanjuruhan masih sangat berbekas pada seorang penyintas bernama Cahayu Nur Dewata (15). Sempat koma dan mengalami pendarahan otak, Cahayu ini mengalami gangguan ingatan.

Ditemui di kediamannya di Jalan Pulau Galang, Sukun, Kota Malang, Jumat (4/11/2022), Cahayu masih terlihat lemas. Tatapannya pun terlihat kosong.

Selain pendarahan otah, ia juga mengalami pendarah mata luar yang menyebabkan matanya memerah pekat.

Meski kondisi matanya mulai pulih dan membaik, namun untuk ingatannya sendiri hingga kini sebulan pasca Tragedi Kanjuruhan sejak 1 Oktober 2022 masih terganggu.

Baca Juga:Cobaan Bertubi-tubi Timnas Indonesia, Mulai dari Kanjuruhan Hingga Tak Bisa Berkandang di SUGBK

Apalagi, trauma yang dirasakannya juga tak kunjung sembuh hingga saat ini.

Ayah dari Cahayu, Dian Sebastianto mengatakan bahwa ingatan anaknya hingga kini masih putus nyambung. Terkadang ia lupa, terkadang ia juga ingat.

"Masih putus nyambung (ingatan Cahayu). Terkadang sekarang ingat, terus tiba-tiba lupa," ujar Dian kepada awak media, Jumat (4/11/2022).

Rasa pusing Cahayu juga terkadang masih muncul, meski tak separah awal dulu. Kini, Cahayu bisa berjalan sendiri walaupun terkadang terlihat lemas, sehingga butuh pendampingan.

"Kadang aja pusing. Tapi sekarang ke kamar mandi sudah bisa sendiri. Kalau awal itu, kita gak berani, harus kita temani ke kamar mandi saja," ujarnya.

Baca Juga:4 Masalah Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2022: Liga Mandek hingga Tak Boleh Berkandang di SUGBK

Sejauh ini, Cahayu mendapatkan perawatan intensif dari fisioterapis dan akupuntur. Hal ini dilakukan, karena tangan kanannya juga masih lemas dan susah digerakkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak