SuaraJabar.id - Tiga orang pria yang mengaku wartawan alias wartawan bodrek (wartawan abal-abal) bikin resah guru SMP di Tasikmalya, Jawa Barat.
Guru SMP Negeri 1 Gunungtanjung 1, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (17/11) kedatangan tiga orang yang mengaku wartawan.
Dalam rekaman CCTV yang dipasang pihak sekolah, ketiga wartawan bodrek itu datang menggunakan mobil.
Satu dari tiga pria itu lantas langsung masuk ke ruang guru. Ia lantas marah-marah karena anggap kepala sekolah tidak berada di tempat.
Baca Juga:Sempat Bermasalah saat Jadi Kades, Oknum Wartawan di Bengkulu Tega Peras Petani hingga Jutaan Rupiah
Pria itu juga sempat bertanya soal jumlah absensi guru dan kepsek yang belum datang. Mereka lantas mengeluarkan ancaman akan melapor ke Jakarta.
“Bukan begitu kepada tamu, itu harusnya sopan. Yeuh guru mah sebagai pendidik kuduna melayani tamu, garawe teh teu disiplin (nih guru itu sebagai pendidik harusnya melayani tamu, kerjanya gak disiplin,” ancam pria tersebut mengutip dari Harapanrakyat.com--jaringan Suara.com
“Foto semuanya daftar guru. Kita laporkan ke Jakarta. Teu baraleg! (gak bener),” tambah pria tersebut.
Menurut Wakasek SMPN Gunungtanjung 1, Edi Rudiana, aksi ketiga wartawan bodrek itu sangat meresahkan para guru.
Edi mengatakan tujuan kedatangan ketiga pria tersebut tidak kelas. Ia juga membantah jika pihaknya tidak memberikan informasi seperti yang diminta ketiga pria tersebut.
Baca Juga:Buat Malu Aja, Oknum Wartawan Peras Kelompok Petani Ditangkap, Pernah Jadi Kepala Desa Lalu Dipecat
“Jadi apapun yang mereka mau seperti meminta informasi kita layani kok. Tetapi kok ujung-ujungnya keluar dari jalur yang ditanyakan,” ucap Edi.
Namun ia mengaku bingung saat mereka datang langsung marah-marah. Sebab, ia tidak tahu apa yang tiga orang tersebut inginkan. Tapi, katanya, ujung-ujungnya menanyakan BOS dan lainnya.
“Terkait BOS, memang mereka juga harus tahu. Jangankan mereka yang mengaku wartawan, masyarakat juga harus tahu tentang penggunaan BOS di sekolah ini,” jelasnya.
“Sehingga pada ujung-ujungnya seperti itu, meminta uang. Kami berharap yang menaungi temen-temen media, tolong orang yang mengaku wartawan ditertibkan. Karena sangat meresahkan untuk para guru dan murid,” ungkapnya.
Kejadian ini tak hanya terjadi di SMP Negeri Gunungtanjung 1 saja. Hal serupa pun kerap terjadi di sekolah lainnya. Seperti di Kecamatan Karangjaya, Kecamatan Sukaraja dan kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.