Tiap Hari Harus Antre di SPBU, Warga Pangandaran Geram Minta Pemerintah Turun Tangan

"Ribet banget mas, saya berharap pemerintah segera menormalkan kondisi di masyarakat seperti sebelumnya, ucap salah satu warga.

Galih Prasetyo
Minggu, 20 November 2022 | 15:52 WIB
Tiap Hari Harus Antre di SPBU, Warga Pangandaran Geram Minta Pemerintah Turun Tangan
Antrean di SPBU Kedungwuluh, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran., Sabtu (19/11/2022). (Harapanrakyat.com)

SuaraJabar.id - Warga di Desa Kedungwuluh, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran tiap harinya selalu antrea jika mengisi BBM di SPBU 34.46318.

Warga yang ingin membeli terpaksa harus antri hingga setengah jam lebih untuk mengisi Pertalite.

Warga tak punya pilihan selain mengantri setengah jam lebih, hal ini lantaran jika mereka membeli di pedagang eceran, harganya lebih mahal.

Sementara jumlah SPBU juga tidak sebanding dengan kendaraan yang membutuhkan bensin.

Baca Juga:Antrean BBM Mengular, Aksi Bapak-bapak Santuy Makan Bekal di SPBU Ini Jadi Sorotan

Salah seorang warga Nono mengaku rela mengantri dan sabar hanya demi mendapatkan bahan bakar minyak jenis bensin Pertalite 1,5 liter. Nono mengisi Pertalite untuk motornya yang biasa digunakan bekerja sehari-hari.

“Sebenarnya saya kesal Mas, ngantri sampai setengah jam lebih untuk beli bensin 1,5 liter. Tapi gimana lagi beli di eceran langka dan kalau adapun, harganya mahal,” kata Nono mengutip dari Harapanrakyat.com--jaringan Suara.com

Nono menuturkan, membeli bensin di SPBU membuatnya bisa lebih hemat, asalkan ia sabar mengantri.

“Saya beli Pertalite 1,5 liter cukup dengan uang Rp 15 ribu, tapi kalau beli di eceran jarang. Kalau ada, 1 liter harganya sampai Rp 13 ribu bahkan ada yang jual Rp 15 ribu, mending beli di SPBU walau ngantri,” tambahnya.

Warga lainnya Deden berharap pemerintah tidak membuat masyarakat susah.

Baca Juga:Babak Belur! Dituding Serobot Antrean BBM, Driver Ojol Jadi Sasaran Pengeroyokan Tiga Orang Tak Dikenal

“Beli bensin jenis Pertalite saja harus ngantri sampai setengah jam lebih, belum lagi ditambah harga kebutuhan lainnya yang mahal. Ribet banget mas, saya berharap pemerintah segera menormalkan kondisi di masyarakat seperti sebelumnya,”

Sementara itu, salah seorang pegawai SPBU Kedungwuluh Rinto mengatakan, dirinya menangani pembeli Pertalite untuk kendaraan roda 4 menggunakan barcode atau bisa juga plat nomor.

Sedangkan untuk kendaraan motor atau roda 2 bebas. Rinto pun sudah menghitung waktu maksimal 1 pelanggan dilayani dalam waktu 2 menit saja. Apabila ada pergantian shift, Rinto mengaku memang sedikit telat.

“Kita dimaksimalkan satu pelanggan bisa dilayani maksimal 2 menit Pak, kalau setengah jam lebih mah itu sama ngantrinya,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak