Penghuni Pondok Pesantren Ini Tolak Dievakuasi saat Gunung Semeru Erupsi

Pria tersebut memaksa dan memilih untuk tinggal di dalam pondok pesantren beserta 15 santri lainnya.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 05 Desember 2022 | 20:14 WIB
Penghuni Pondok Pesantren Ini Tolak Dievakuasi saat Gunung Semeru Erupsi
Petugas mencoba melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di sekitar Gunung Semeru saat gunung itu mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022). [Tangkpan Layar]

SuaraJabar.id - Penghuni sebuah pesantren yang berada di zona merah Gunung Semeru yakni di Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menolak untuk dievakuasi oleh relawan saat Gunung Semeru mengalami erupsi.

Seperti yang diketahui, Gunung Semeru telah erupsi pada Minggu (4/12/2022) lalu yang mengakibatkan sejumlah desa di lereng Gunung Semeru tertutupi abu vulkanik.

Penolakan tersebut sempat terekam kamera amatir dari relawan yang sedang berupaya untuk mengevakuasi para warga yang masih berada di rumah maupun bangunan yang terdampak erupsi.

Video tersebut sempat viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @andreli_48.

Baca Juga:Timeline Sejarah Gunung Semeru Meletus Beserta Legenda yang Menyertainya

Dalam video yang berdurasi 1 menit 33 detik itu memperlihatkan petugas BPBD, kepolisian, dan relawan meminta para penghuni Pondok Pesantren Nurul Barokah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Mengingat bangunan pondok pesantren itu berada di zona merah.

Namun, upaya itu belum berhasil. Bahkan seseorang yang memakai baju koko, sarung, dan kopiah putih diduga sebagai pengurus pondok pesantren itu justru menolak untuk dievakuasi.

Pria tersebut memaksa dan memilih untuk tinggal di dalam pondok pesantren beserta 15 santri lainnya.

“Bapak ini mengeluarkan pernyataan sikap bahwa ini urusan beliau, masalah keselamatan santri-santrinya itu urusan beliau. Kita sudah melakukan hal semaksimal mungkin,” ujar salah satu relawan.

Baca Juga:Apakah Erupsi Semeru Berpengaruh ke Aktivitas Gunung Merapi? Begini Penjelasan BPPTKG

“Ini ada 15 santri,” jelas pria diduga pengurus Pondok Pesantren Nurul Barokah.

Setelah itu, petugas BPBD, kepolisian, dan relawan pergi dan ingin mengajak salah seorang santri penghuni Pondok Pesantren Nurul Barokah.

Namun, santri itu terlihat ketakutan saat hendak ikut dengan para relawan, selang beberapa saat pengurus ponpes langsung keluar dan melarang pria itu untuk ikut para relawan.

Sontak saja, unggahan video itu dibanjiri komentar dari netizen.

“Mereka gak ngerti ikhtiar, pokoknya ngerasa si paling dilindungi Tuhan,” tutur salah satu netizen.

“Terlalu egois, mementingkan diri sendiri. Keselamatan santrinya gak dipedulikan,” sahut lainnya.

“Kolot banget pengurusnya,” sahut netizen yang lain.

Kontributor : Rifka

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini